Kamis, 30 Oktober 2014

KESEIMBANGAN KURVA IS-LM





A. Profil Penemu
Sir John Richard Hicks adalah seorang ekonom Inggris dan salah satu ekonom paling penting dan berpengaruh pada abad kedua puluh. Yang paling besar kontribusina di bidang ekonomi adalah pernyataan teori permintaan konsumen dalam ekonomi mikro, dan model IS / LM (1937), yang diringkas dari pandangan makroekonomi Keynesian. Bukunya Value and Capital (1939) secara signifikan menjelaskan tentang General-Equilibrium dan Value TheoryThe Compensated Demand Function merupakan sebutan fungsi permintaan Hicks.
            Pada tahun 1972 ia menerima Hadiah Nobel dalam Ilmu Ekonomi atas kontribusi pionir padateori General-Equilibrium dan Walfare Theory.

Karir, pengaruh, dan kehormatan
            Hicks menjadi dosen sementara di London School of Economics dan Ilmu Politik pada tahun 1930. Dia memulainya sebagai seorang ekonom tenaga kerja dan melakukan pekerjaan deskriptif pada hubungan industrial tetapi secara bertahap ia pindah ke sisi analitis, di mana matematika latar belakangnya kembali dikhususkanTermasuk Lionel Robbins dan rekanannya seperti Friedrich von Hayek, RAK Allen, Nicholas Kaldor, dan Abba Lerner dan Ursula Webb, yang pada tahun 1935 menjadi istrinya.
            Dari tahun 1935 - 1938, ia mengajar di Cambridge di mana ia juga dari Gonville & Caius College. Ia diutamakan dalam menulis Value and Capital, yang pada dasarnya  merupakan pekerjaan yang telah dilakukannya di London. Dari tahun 1938 - 1946, ia adalah Profesor di University of Manchester. Di sanalah ia melakukan pekerjaan utamanya pada ekonomi kesejahteraan, dengan aplikasi untuk akuntansi sosial.
            Pada tahun 1946 ia kembali ke Oxford, sebaga peneliti dari Nuffield College (1946-1952), kemudian sebagai Profesor Drummond Ekonomi Politik (1952-1965), dan akhirnya sebagai sesama penelitian All Souls College  (1965-1971) di mana ia terus menulis setelah pensiun. Dia juga seorang rekan kehormatan Linacre College, Oxford. Dia meninggal pada tahun 1989.
            Hicks, pada tahun 1964 menerima Penghargaan Nobel dalam Ilmu Ekonomi (dengan Kenneth J. Arrow) pada tahun 1972. Dia menyumbangkan Hadiah Nobel untuk London School of Economics danPolitical Science's Library di tahun 1973.

Kontribusi untuk analisis ekonomi
            Karya awal Hicks sebagai ekonom buruh memuncak dalam The Theory of Wages (1932, 2nd ed. 1963), yang masih dianggap standar di lapangan. Dia berkolaborasi dengan R.G.D. Allen di makalahValue Theory yang diterbitkan pada tahun 1934.
            Value and Capital-nya diterbitkan pada tahun 1939. Buku ini dibangun pada utilitas ordinal dan diarusutamakan perbedaan antara efek substitusi dan efek pendapatan bagi seorang individu dalam teori permintaan. Ia juga memperkenalkan General Equilibrium Theory untuk audiens berbahasa Inggris, ini merupakan teori untuk analisis dinamis, dan untuk pertama kalinya mencoba pernyataan ketat kondisi stabilitas General Equilibrium. Dalam proses analisiHicks diformalkan ke dalamComparative Statics. Pada tahun yang sama, ia juga mengembangkan "Compensation" yang dikenal dengan kriteria Kaldor-Hicks efisiensi untuk perbandingan kesejahteraan kebijakan publik alternatif atau negara ekonomi.
            Kontribusi Hicks yang paling besar dalam makroekonomi adalah Hicks-Hansen model IS-LM, yang diformalkan interpretasi dari teori John Maynard Keynes (lihat Keynesianisme). Model ini menggambarkan ekonomi sebagai keseimbangan antara tiga komoditas: uang, konsumsi dan investasi. Hicks sendiri tidak menganut teorinya, dan  sebuah makalah yang diterbitkan pada tahun 1980, Hicks menegaskan bahwa mereka telah menghilangkan beberapa komponen penting dari argumen Keynes, khususnya yang berkaitan dengan ketidakpastian.

B.  Pengertian dan Konsep IS-LM
Model IS-LM memunculkan titik ekubilibrium tentang suku bunga dan pengeluaran diberikan oleh ekulibrium di dalam pasar barang dan uang. Pasar barang diwakilkan oleh ekuilibrium antara investasi dan tabungan (IS), dan pasar uang diwakilkan oleh penawaran uang dan preferensi likuiditas. Kurva IS termasuk oleh titik-titik dimana investasi, berdasarkan suku bunga, setara dengan tabungan, berdasarkan keluaran. [12]
Kurva IS melandai kebawah karena keluaran dan suku bunga memiliki hubungan berbanding terbalik di pasar barang: Apabila keluaran meningkat maka akan lebih banyak uang yang ditabung, yang artinya suku bunga haruslah diturunkan untuk mendorong investasi yang cukup sehingga sepantaran dengan tabungan. Kurva LM melandai keatas karena suku bunga dan keluaran memiliki relasi positif di pasar uang. Dengan meningkatknya keluaran, permintaan untuk uang akan naik, dan suku bunga akan turut naik.

Dalam contoh grafik IS/LM ini, kurva IS bergerak ke kanan, menyebabkan suku bunga meningkat (i) dan ekspansi dari ekonomi "asli" (GDP asli, atau Y).
Model IS/LM seringkali digunakan untuk mendemonstrasikan efek dari kebijakan moneter dan fiskal. Buku teks seringkali menggunakan model IS/LM, tetapi model ini tidak menunjukkan kompleksitas dari model-model ekonomi-makro moderen. Meskipun begitu, model-model moderen ini masih tetap memiliki relasi yang mirip dengan IS/LM.

     Pengertian Pasar Barang dan Kurva IS
Pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dan dalam jangka waktu tertentu.  Permintaan dalam pasar barang merupakan agregasi dari semua permintaan akan barang dan jasa di dalam negeri, sementara yang menjadi penawarannya adalah semua barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri. Permintaan agregat terdiri dari konsumsi, investasi dan belanja pemerintah atas barang dan jasa, tetapi pengeluaran investasi tergantung pada suku bunga. Pada setiap suku bunga ketika suku bunga berubah, tingkat keseimbangan pendapatan juga berubah.
Dalam ekonomi konvensional, kesimbangan umum dapat terjadi apabila pasar barang dan pasar uang ada di dalam keseimbangan. Dalam keadaan keseimbangan umum ini besarnya pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) yang terjadi akan mencerminkan pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) yang seimbang baik di pasar barang maupun di pasar uang.
Kurva IS menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar barang dan jasa. Kurva IS juga menyatakan “investasi” dan “tabungan”. Dengan asumsi perekonomian tertutup, dimana ekspor adalah nol, maka pengeluaran yang direncanakan sebagai jumlah konsumsi C, investasi yang direncanakan I, dan pembelian pemerintah G.
E = C + I + G
Dimana : C = C(Y – T)
Persamaan ini menunjukkan bahwa konsumsi tergantung pada pendapatan disposibel (Y – T), yang merupakan pendapatan total Ydikurangi pajak T. Diasumsikan investasi yang direncanakan adalah tetap I, dan kebijakan fiskal-tingkat pembelian dan pajak pemerintah- adalah tetap G dan T. Sehingga dikombinasikan menjadi :
E = C(Y – T) + I + G
Selanjutnya perekonomian berada dalam keseimbangan (equilibrium) ketika pengeluaran aktual sama dengan pengeluaran yang direncanakan. Asumsi ini didasarkan pada gagasan bahwa ketika rencana orang-orang telah direalisasikan, mereka tidak mempunyai alasan untuk mengubah apa yang mereka lakukan. Mengingat Y sebagai GDP aktual tidak hanya pendapatan total tetapi juga pengeluaran total atas barang dan jasa, sehingga dapat ditulis kondisi keseimbangan sebagai :
Pengeluaran Aktual = Pengeluaran Yang Direncanakan
Y      =         E
 Kurva IS menunjukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk barang dan jasa. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kanan. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kiri.
     Kurva IS memiliki kemiringan negative karena tingkat suku bunga yang lebih tinggi menurunkan pengeluaran investasi, yang pada gilirannya menurunkan permintaan agregat serta tingkat pendapatan keseimbangan.
     Hal-hal utama mengenai kurva IS adalah sebagai berikut:[4]
·         Kurva IS adalah kombinasi antara suku bunga dan tingkat pendapatan, dimana pasar barang berada dalam kondisi keseimbangan.
·         Kurva IS memiliki kemiringan negative karena kenaikan suku bunga akan menurunkan pengeluaran investasi yang direncanakan, dan karenanya juga menurunkan permintaan agregat termasuk mengurangi keseimbangan pendapatan.
·         Kuva IS mengalami pergeseran oleh adanya perubahan pengeluaran otonom. Kenaikan pengeluaran otonom termasuk pembelian pemerintah, akan menggeser kurva IS ke sebelah kanan.
·         Pada titik-titik di sebelah kanan kurva, terdapat kelebihan penawaran dalam pasar barang, dan pada titik-titik di sebelah kiri kurva tersebut, terdapat kelebihan permintaan barang.

Kemiringan Kurva IS
Derevasi kurva IS, pada tingkat suku bunga i1, keseimbangan pasar barang berada pada titik E1pada panel bagian atas dengan tingkat pendapatan Y1. Pada panel bagian bawah ini dicatat sebagai titik Ejuga. Penurunan tingkat suku bunga ke titik i2 meningkatkan permintaan agregat dan jumlah pengeluaran pada setiap pendapatan. Titik keseimbangan pendapatan yang baru adalah Y2. Pada panel bagian bawah, titik Emencatat keseimbangan baru dalam pasar barang yang bersesuaian dengan tingkat suku bunga i2.

.   Pasar Modal dan Kurva LM
Hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang dinyatakan dengan Kurva LM. Teori preferensi likuiditas menyatakan bahwa tingkat bunga menyesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan untuk aset perekonomian yang paling likuid, yaitu uang. Jika M menyatakan penawaran uang dan P menyatakan tingkat harga, maka M/P adalah penawaran dari keseimbangan uang riil. Teori preferensi likuisditas mengasumsikan adanya penawaran uang riil tetap. Penawaran uang M adalah variabel kebijakan eksogen yang dipilih oleh bank sentral. Tingkat harga P juga merupakan variabel eksogen dalam model ini (dianggap tingkat harga adalah tertentu (given) karena model IS-LM menjelaskan jangka pendek ketika tingkat harga adalah tetap). Suku bunga menentukan besarnya tabungan maupun investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian.[5]
 Asumsi ini menunjukkan bahwa penawaran uang riil adalah tetap dan biasanya tidak tergantung pada tingkat bunga. Teori preferensi likuiditas menegaskan bahwa tingkat bunga adalah sebuah determinan dari berapa banyak uang yang ingin dipegang orang. Alasannya adalah bahwa tingkat bunga adalah biaya peluang (opportunity cost) dari memegang uang: biaya yang harus ditanggung karena memegang aset dalam bentuk uang, yang tidak  mendapat bunga baik dalam bentuk deposito atau obligasi. Ketika tingkat bunga naik, orang-orang hanya ingin memegang lebih sedikit uang. Jadi rumus permintaan terhadap uang riil adalah :
(M/P)d  =  L (r)
Dimana fungsi L(r) menunjukkan bahwa jumlah uang yang diminta tergnatung pada tingkat bunga. Tingkat bunga adalah biaya dari memegang uang, sehingga semakin tinggi tingkat bunga semakin rendah jumlah keseimbangan uang riil yang diminta. Untuk menjelaskan berapa tingkat bunga yang berlkau dalam perekonomian, maka dikombinasikan penawaran dan permintaan terhadap uang riil. Menurut teori preferensi likuiditas, tingkat bunga menyesuaikan untuk menyeimbangkan pasar uang. Pada tingkat bunga keseimbangan, jumlah uang riil yang diminta sama dengan jumlah penawarannya.
Bagaimana tingkat bunga mencapai keseimbangan penawaran dan permintaan uang? Penyesuaian terjadi karena kapan pun pasar uang tidak berada dalam keseimbangan, orang-orang berusaha menyesuaikan portofolio aset mereka dan dalam prosesnya, mengubah tingkat bunga.
Kurva LM memiliki kemiringan positif. Kenaikan suku bunga akan menurunkan permintaan saldo riil. Untuk mempertahankan agar tingkat permintaan saldo riil bisa sama dengan tingkat penawaran tetap, pendapatan harus ditingkatkan. Semakin besar kepekaan permintaan akan uang terhadap pendapatan, dan semakin rendah kepekaan permintaan akan uang terhadap, maka semakin curamlah kurva LM.[6]
`Tingkat pendapatan mempengaruhi permintaan terhadap uang. Ketika pendapatan tinggi, pengeluaran juga tinggi, sehingga masyarakat terlibat dalam lebih banyak transaksi yang mensyaratkan penggunaan uang. Jadi, uang yang lebih banyak menunjukkan permintaan uang yang lebih besar. Dapat dituliskan dalam fungsi permintaan uang sebagai berikut :
(M/P)d  =  L(r,y)

Kurva LM menggambarkan  hubungan di antara tingkat pendapatan dan tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin tinggi permintaan terhadap keseimbangan uang riil, dan semakin tinggi tingkat bunga keseimbangan. Karena itu, kurva LM miring ke atas.
Penurunan dalam penawaran dari keseimbangan riil menaikkan tingkat bunga yang menyeimbangkan pasar uang. Maka penurunan dalam keseimbangan riil menggeser kurva LM ke atas. Jadi  kurva LM menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk keseimbangan uang riil. Kurva LM digambar untuk penawaran dari keseimbangan uang riil tertentu. Penurunan dalam penawaran dari keseimbangan uang riil menggeser kurva LM ke atas. Kenaikan dalam penawaran dari keseimbangan uang riil menggeser kurva LM ke bawah.

Hal-hal utama mengenai Kurva LM adalah sebagai berikut:
·         Kurva LM adalah kombinasi dari tingat suku bunga dan tingkat pendapatan, sehingga pasar uang berada dalam situasi keseimbangan.
·         Bila pasar uang berada pada situasi yang seimbang, demikian juga dengan pasar obligasi. Karenanya kurva LM adalah juga merupakan kombinasi dari tingkat pendapatan dan suku bunga, sehingga pasar obligasi pada situasi keseimbangan.
·         Kurva LM miring secara positif. Karena penawaran uang adalah tetap, kenaikan tingkat pendapatan, yang menaikkan jumlah uang yang diminta, haruslah disertai dengan kenaikan suku bunga. Hal ini menurunkan jumlah uang yang diminta, dan karenanya mempertahankan keseimbangan pasar uang.
·         Kurva LM bergeser oleh terjadinya perubahan penawaran uang. Kemudian penawaran uang akan menggeser kurva LM ke sebelah kanan.

Kemiringan kurva LM
Derevasi Kurva LM. Panel disebelah kanan memperlihatkan pasar uang penawaran saldo riil adalah garis vertical. Penawaran uang nominal M adalah ditentukan oleh Bank Sentral, sedangkan tingkat bunga P dianggap sudah tertentu. Kurva-kurva permintaan uang, L1dan L2, bersesuaian dengan tingkat pendapatan adalah Y1, maka yang berlaku adalah L1, sedangkan suku bunga keseimbangan adalah i1 ini menciptakan titik E1pada kuva LM pada panel (a). Pada tingkat pendapatan Y2, yang lebih besar dari Y1, tingkat suku bunga keseimbangan adalah i2, yang melahirkan titik E2 pada kurva LM.

.      Asumsi-Asumsi Pokok
Asumsi-asumsi yang mendasari model IL-SM merupakan kombinasi asumsi-asumsi model Klasik dan Keynes. Asumsi Klasik yang digunakan adalah pasar akan senantiasa berada dalam keseimbangan. Sedangkan asumsi Keynes yang digunakan adalah uang sebagai alat transaksi dan spekulasi. Lebih rincinya adalah sebagai berikut:
1)      Pasar akan selalu berada dalam keseimbangan. Permintaan  sama dengan penawaran (S=D)
2)      Berlaku Hukum Walras, dimana dalam perekonomian terdapat sejumlah n pasar, dan sebanyak n-1 pasar telah berada dalam keseimbangn, maka pasar ke-n niscaya telah mencapai keseimbangan.
3)      Funsi uang sebagai alat transaksi dan spekulasi. MD = Mt + Msp
4)      Dimana MD = total permintaan uang
5)      Mt = permintaan uang untuk transaksi
6)      Msp = permintaan uang untuk spekulasi
7)      Perekonomian adalah perekonomian tertutup. Y = C + S.
8)      Model komparatif statis. Analisis yang dilakukan adalah perubahan dari satu keseimbangan ke kondisi keseimbangan lainnya.

Keseimbangan Pasar Barang-Jasa
Keseimbangan parang barang-jasa tercapai bila penawaran barang dan jasa telah sama dengan permintaannya. Pada kondisi keseimbangan, total produksi sama dengan total pengeluaran.
Y = AE
C + S  = C + I
S = I
f(Y) = f(r)
Kurva IS didefinisikan sebagai kurva yang menunjukkan hubungan anatar berbagai tingkat bungan dengan pendapatan nasional yang menjamin (memungkinkan) pasar barang dan jasa dalam keseimbangan.
Penurunan Kurva IS
Pertama, seperti yang kita ketahui bahwa hubungan antara interest rate / tingkat bunga (i) dengan investasi (I) adalah negatif. Contoh jika i = 10%, maka I = 150. Jika i = 8%, maka I = 200.

Dan kemudian kita ke pasar barang, kita memiliki permintaan terhadap barang dan jasa, yang di dalamnya termasuk pengeluaran konsumsi, pengeluaran pemerintah, juga pengeluaran investasi. Pada tingat bunga 10%, investasi sebesar 150. Kita asumsikan total permintaan terhadap barang dan jasa sebesar 300.
Kemudian lihat tingkat pendapatan. Bagaimana mencari nilainya? Kita hitung melaluimultiplier (angka pengganda). Misalkan multiplier = 5, maka tingkat pendapatan adalah = 5 x 300 = 1500. Jadi point 1 menyatakan keseimbangan di pasar barang dengan tingkat bunga sebesar 10% dan tingkat pendapatan sebesar 1500. Lalu kita menurunkannya pada kurva baru yaitu kombinasi antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan.

Kemudian terjadi penurunan tingkat bunga dari 10% menjadi 8%, dan investasi naik dari 150 menjadi 200. Investasi adalah komponen dari Z (permintaan barang dan jasa), jadi jika I naik makan Z juga naik. Sehingga pada tingkat bunga 8%, investasi naik sebesar 50, dan permintaan barang dan jasa juga naik menjadi 350.
Untuk mengetahui besar pendapatannya kembali digunakan multiplier. Yaitu 5 x 350 = 1750.
Kemudian kita menurunkannya kembali ke kurva yang menghubungkan antara tingkat bunga dengan pendapatan.
Titik-titik ini kita satukan, dan inilah yang dinamakan kurva IS. Yaitu kurva yang menghubungkan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan dengan keseimbangan pada pasar barang.
Pergeseran kurva IS
Pergeseran kurva IS menunjukkan terjadinya perubahan tingkat outonomus.

Jika investasi outonomus meningkat, kurva investasi akan bergeser ke kanan yang menyebabkan kurva IS bergeser ke kanan (dari ISo ke IS1). Begitupun sebaliknya denga investasi outonomus yang menurun.

Keseimbangan Pasar Uang-Modal
Keseimbangan pasar uang-modal tercapai bila permintaan uang (L) telah sama dengan penawaran uang (M). L = M.
Secara grafis digambarkan oleh kurva LM.
Penuruan kurva LM
Kurva LM menunjukkan kombinasi antara tingkat bunga (i) dan tingkat pendapatan (Y) dengan keseimbangan pada pasar uang. Untuk menurunkan kurva LM kita mulai dengan pasar uang.

Penawaran uang / money supply (Ms) ditentukan oleh bank sentral. Karena penyuplai uang itu adalah bank sentral. Permintaan uang / money demand (Md) ditentukan oleh tingkat pendapatan. Kesimbangan antara money demand dan money supply katakan pada tingkat bunga 10%. Jadi keseimbangan pasar uang yang pertama terjadi saat tingkat bunga 10% dan tingkat pendapatan Y1.
Kurva LM menunjukkan kombinasi dari i dan Y dengan keseimbangan pada pasar uang yaitu tingkat bunga 10% dan pendapatan sebesar Y1. Jadi point • menggambarkan point ketika pasar uang ekuilibrium ditandai pada tingkat pendapatan Y1.
Jika pendapatan naik menjadi Y2, maka permintaan barang dan jasa juga naik. Kenaikan permintaan barang dan jasa ini akan menyebabkan transaksi permintaan uang akan naik. Pada kurva ditunjukkan dengan bergeser kurva money demand ke kanan, dengan pendapatan sebesar Y2.
Permintaan uang yang naik, akan menyebabkan bank maupun penerbit bond akan menjual bond. Jika bond dijual, maka harga bond akan turun. Untuk menarik kembali uang yang beredar di masyarakat, maka bank akan menaikkan tingkat bunga, misalkan menjadi 15%. Sehingga di dapat kesimbangan pasar uang yang kedua yaitu saat tingkat bunga sebesr 15% dan pendapatan sebesar Y2.
Kedua point ini dihubungkan dan terbentuklah kurva LM.
Jadi menurut teori preferensi likuiditas, jika tingkat pendapatan naik, maka tingkat bunga juga naik. Pendapatan yang naik, akan menaikkan permintaan uang dan kemudian menaikkan tingkat bunga keseimbangan.
Pergeseran kurva LM
Kurva LM akan bergeser bila permintaan dan atau penawaran uang berubah.

Jika ada penambahan jumlah uang beredar dan permintaan uang bertambah maka kurva LM akan bergeser ke kanan (dari LMo ke LM1). Begitupula sebaliknya jika jumlah uang beredar dan permintaan uang berkurang maka kurva LM akan bergeser ke kiri.

Meletakkan IS dan LM Secara Bersama-Sama.
Relasi IS: Y = C (Y-T) + I (Y,i) + G
Relasi LM: M/P = YL(i)

Keseimbangan di pasar barang menunjukkan bahwa peningkatan tingkat suku bunga akan mendorong terjadinya penurunan output.
Keseimbangan pasar uang menunjukkan bahwa peningkatan output akan mendorong peningkatan tingkat suku bungan.
Ketika kurva IS berpotongan dengan kurva LM maka akan terjadi keseimbangan.

Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Keseimbangan Pasar Barang-Jasa

Dampak pengeluaran pemerintah yang ekspansif (fiskal ekspansif) menyebabkan kurva IS bergeser kanan. Pada tingkat bungan yang sama (r1), pergeseran kurva tersebut menyebabkan output keseimbangan bergeser dari Yo ke Y1. Sebaliknya damapaka anggaran deficit (fiskal kontraktif) menyebabkan kurva bergeser ke kiri.


Dampak Kebijakan Moneter Terhadap Kurva LM
Kontraksi moneter atau pengetatan moneter berhubungan dengan penurunan penwaran uang. Ketika terjadi peningkatan penawaran uang disebut juga sebagai ekspansi moneter. Kebijakan moneter tidak mempengaruhi kurva IS, tetapi hanya mempengaruhi kurva LM. Misalnya, ketika terjadi peningkatan penawaran uang, kurva LM akan bergeser ke bawah.

Ekspansi moneter akan mendorong terjadinya peningkatan output dan penurunan tingkat suku bunga.
  Penggunaan Kombinasi Kebijakan
Kombinasi kebijakan fiskal dn moneter disebut juga policy mix.




10 komentar:

  1. materi nya bagus tapi sayang referensinya tidak ada ....

    BalasHapus
  2. terima kasih tulisannya sangat mmbantu saya...

    BalasHapus
  3. ada contoh soalnya ? dalam 4 sektor

    BalasHapus
  4. materinya bagus tapi sayang nya tidak ditampilkan grafik dan contoh soalnya .

    BalasHapus
  5. kurang grafiknya, jadi cukup susah dipahami

    BalasHapus
  6. Materinya bagus tapi preferensi Dan grafik kurang

    BalasHapus
  7. Materinya bagus tapi preferensi Dan grafik kurang

    BalasHapus
  8. Lebih baik lagi jika ada kurvanya :)

    BalasHapus
  9. Bagus, tapi kurang grafiknya gada

    BalasHapus