A. Profil Penemu
Sir John Richard Hicks adalah
seorang ekonom Inggris dan salah satu ekonom paling penting dan berpengaruh
pada abad kedua puluh. Yang paling besar kontribusina di bidang
ekonomi adalah pernyataan teori permintaan konsumen dalam ekonomi mikro, dan
model IS / LM (1937), yang
diringkas dari pandangan makroekonomi Keynesian.
Bukunya Value and Capital (1939) secara
signifikan menjelaskan tentang General-Equilibrium dan Value Theory. The Compensated
Demand Function merupakan sebutan fungsi
permintaan Hicks.
Pada tahun
1972 ia menerima Hadiah Nobel dalam Ilmu Ekonomi atas kontribusi pionir padateori General-Equilibrium dan Walfare
Theory.
Karir, pengaruh, dan
kehormatan
Hicks menjadi dosen sementara di London School of Economics
dan Ilmu Politik pada tahun 1930. Dia memulainya sebagai seorang ekonom tenaga kerja dan melakukan
pekerjaan deskriptif pada hubungan industrial tetapi secara bertahap ia pindah
ke sisi analitis, di mana matematika latar belakangnya kembali dikhususkan. Termasuk
Lionel Robbins dan rekanannya seperti
Friedrich von Hayek, RAK Allen, Nicholas Kaldor, dan Abba Lerner dan Ursula
Webb, yang pada tahun 1935 menjadi istrinya.
Dari tahun
1935 - 1938, ia mengajar di Cambridge
di mana ia juga dari Gonville & Caius College. Ia diutamakan dalam menulis Value and Capital, yang pada dasarnya merupakan pekerjaan
yang telah dilakukannya di
London. Dari tahun 1938 - 1946,
ia adalah Profesor di University of Manchester. Di sanalah ia melakukan
pekerjaan utamanya pada ekonomi kesejahteraan, dengan aplikasi untuk akuntansi
sosial.
Pada tahun
1946 ia kembali ke Oxford, sebaga peneliti dari Nuffield College
(1946-1952), kemudian sebagai Profesor Drummond Ekonomi Politik (1952-1965),
dan akhirnya sebagai sesama penelitian All Souls College (1965-1971) di mana ia
terus menulis setelah pensiun. Dia juga seorang rekan kehormatan Linacre
College, Oxford. Dia meninggal pada tahun 1989.
Hicks, pada tahun 1964 menerima
Penghargaan Nobel dalam Ilmu Ekonomi (dengan Kenneth J. Arrow) pada tahun 1972.
Dia menyumbangkan Hadiah Nobel untuk London School of Economics danPolitical Science's Library
di tahun 1973.
Kontribusi untuk analisis ekonomi
Karya awal
Hicks sebagai ekonom buruh memuncak dalam The Theory of Wages (1932, 2nd ed. 1963), yang masih dianggap standar di lapangan. Dia berkolaborasi
dengan R.G.D. Allen di makalahValue Theory yang
diterbitkan pada tahun 1934.
Value
and Capital-nya diterbitkan pada tahun 1939. Buku
ini dibangun pada utilitas ordinal dan diarusutamakan perbedaan antara efek
substitusi dan efek pendapatan bagi seorang individu dalam teori permintaan. Ia juga memperkenalkan General
Equilibrium Theory untuk audiens berbahasa Inggris, ini merupakan teori untuk analisis dinamis, dan untuk
pertama kalinya mencoba pernyataan ketat kondisi stabilitas General Equilibrium. Dalam proses analisis Hicks diformalkan ke dalamComparative Statics. Pada tahun
yang sama, ia juga mengembangkan "Compensation"
yang dikenal dengan kriteria
Kaldor-Hicks efisiensi untuk perbandingan kesejahteraan kebijakan publik
alternatif atau negara ekonomi.
Kontribusi
Hicks yang paling besar dalam makroekonomi adalah Hicks-Hansen model
IS-LM, yang diformalkan interpretasi dari teori John Maynard Keynes (lihat
Keynesianisme). Model ini menggambarkan ekonomi sebagai keseimbangan antara
tiga komoditas: uang, konsumsi dan investasi. Hicks sendiri tidak menganut
teorinya, dan sebuah makalah yang diterbitkan pada tahun
1980, Hicks menegaskan bahwa mereka telah menghilangkan beberapa komponen
penting dari argumen Keynes, khususnya yang berkaitan dengan ketidakpastian.
B. Pengertian dan Konsep IS-LM
Model IS-LM memunculkan
titik ekubilibrium tentang suku bunga dan pengeluaran diberikan oleh ekulibrium
di dalam pasar barang dan uang. Pasar barang
diwakilkan oleh ekuilibrium antara investasi dan tabungan (IS), dan pasar uang
diwakilkan oleh penawaran uang dan preferensi
likuiditas. Kurva IS termasuk oleh titik-titik dimana
investasi, berdasarkan suku bunga, setara dengan tabungan, berdasarkan
keluaran. [12]
Kurva IS melandai kebawah karena keluaran dan suku
bunga memiliki hubungan berbanding terbalik di pasar barang: Apabila keluaran
meningkat maka akan lebih banyak uang yang ditabung, yang artinya suku bunga
haruslah diturunkan untuk mendorong investasi yang cukup sehingga sepantaran dengan
tabungan. Kurva LM melandai keatas karena suku bunga dan keluaran memiliki
relasi positif di pasar uang. Dengan meningkatknya keluaran, permintaan untuk
uang akan naik, dan suku bunga akan turut naik.
Dalam contoh grafik IS/LM ini, kurva IS bergerak ke
kanan, menyebabkan suku bunga meningkat (i) dan ekspansi dari ekonomi
"asli" (GDP asli, atau Y).
Model IS/LM seringkali digunakan untuk
mendemonstrasikan efek dari kebijakan moneter dan fiskal. Buku teks seringkali
menggunakan model IS/LM, tetapi model ini tidak menunjukkan kompleksitas dari
model-model ekonomi-makro moderen. Meskipun begitu, model-model moderen ini masih tetap memiliki relasi yang mirip
dengan IS/LM.
Pengertian Pasar Barang dan Kurva
IS
Pasar barang adalah pasar dimana
semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dan dalam jangka waktu
tertentu. Permintaan dalam pasar barang merupakan agregasi dari semua
permintaan akan barang dan jasa di dalam negeri, sementara yang menjadi
penawarannya adalah semua barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri. Permintaan
agregat terdiri dari konsumsi, investasi dan belanja pemerintah atas barang dan
jasa, tetapi pengeluaran investasi tergantung pada suku bunga. Pada setiap suku
bunga ketika suku bunga berubah, tingkat keseimbangan pendapatan juga berubah.
Dalam ekonomi konvensional,
kesimbangan umum dapat terjadi apabila pasar barang dan pasar uang ada di dalam
keseimbangan. Dalam keadaan keseimbangan umum ini besarnya pendapatan nasional
(Y) dan tingkat bunga (i) yang terjadi akan mencerminkan pendapatan nasional
(Y) dan tingkat bunga (i) yang seimbang baik di pasar barang maupun di pasar
uang.
Kurva IS menyatakan hubungan antara
tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar barang dan jasa.
Kurva IS juga menyatakan “investasi” dan “tabungan”. Dengan asumsi
perekonomian tertutup, dimana ekspor adalah nol, maka pengeluaran yang
direncanakan sebagai jumlah konsumsi C, investasi yang
direncanakan I, dan pembelian pemerintah G.
E = C + I + G
Dimana : C = C(Y – T)
Persamaan ini menunjukkan bahwa
konsumsi tergantung pada pendapatan disposibel (Y – T), yang merupakan
pendapatan total Ydikurangi pajak T. Diasumsikan
investasi yang direncanakan adalah tetap I, dan kebijakan fiskal-tingkat
pembelian dan pajak pemerintah- adalah tetap G dan T. Sehingga dikombinasikan
menjadi :
E = C(Y – T) + I + G
Selanjutnya perekonomian berada dalam keseimbangan
(equilibrium) ketika pengeluaran aktual sama dengan pengeluaran yang
direncanakan. Asumsi ini didasarkan pada gagasan bahwa ketika rencana orang-orang
telah direalisasikan, mereka tidak mempunyai alasan untuk mengubah apa yang
mereka lakukan. Mengingat Y sebagai GDP aktual tidak hanya
pendapatan total tetapi juga pengeluaran total atas barang dan jasa, sehingga
dapat ditulis kondisi keseimbangan sebagai :
Pengeluaran Aktual = Pengeluaran Yang Direncanakan
Y =
E
Kurva IS menunjukkan kombinasi dari tingkat
bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan keseimbangan dalam pasar
untuk barang dan jasa. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang
meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kanan.
Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang mengurangi permintaan terhadap
barang dan jasa menggeser kurva IS ke kiri.
Kurva IS memiliki kemiringan
negative karena tingkat suku bunga yang lebih tinggi menurunkan pengeluaran
investasi, yang pada gilirannya menurunkan permintaan agregat serta tingkat
pendapatan keseimbangan.
Hal-hal utama mengenai kurva IS adalah sebagai berikut:[4]
·
Kurva IS adalah kombinasi antara
suku bunga dan tingkat pendapatan, dimana pasar barang berada dalam kondisi
keseimbangan.
·
Kurva IS memiliki kemiringan
negative karena kenaikan suku bunga akan menurunkan pengeluaran investasi yang
direncanakan, dan karenanya juga menurunkan permintaan agregat termasuk
mengurangi keseimbangan pendapatan.
·
Kuva IS mengalami pergeseran oleh
adanya perubahan pengeluaran otonom. Kenaikan pengeluaran otonom termasuk pembelian
pemerintah, akan menggeser kurva IS ke sebelah kanan.
·
Pada titik-titik di sebelah kanan
kurva, terdapat kelebihan penawaran dalam pasar barang, dan pada titik-titik di
sebelah kiri kurva tersebut, terdapat kelebihan permintaan barang.
Kemiringan
Kurva IS
Derevasi kurva IS, pada tingkat suku bunga i1, keseimbangan
pasar barang berada pada titik E1pada panel bagian atas
dengan tingkat pendapatan Y1. Pada panel bagian bawah
ini dicatat sebagai titik E1 juga. Penurunan
tingkat suku bunga ke titik i2 meningkatkan
permintaan agregat dan jumlah pengeluaran pada setiap pendapatan. Titik
keseimbangan pendapatan yang baru adalah Y2. Pada panel
bagian bawah, titik E2 mencatat keseimbangan baru
dalam pasar barang yang bersesuaian dengan tingkat suku bunga i2.
. Pasar Modal dan Kurva LM
Hubungan antara tingkat bunga dan
tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang dinyatakan dengan Kurva LM. Teori
preferensi likuiditas menyatakan bahwa tingkat bunga menyesuaikan untuk
menyeimbangkan penawaran dan permintaan untuk aset perekonomian yang paling
likuid, yaitu uang. Jika M menyatakan penawaran uang dan P menyatakan tingkat
harga, maka M/P adalah penawaran dari keseimbangan uang riil. Teori preferensi
likuisditas mengasumsikan adanya penawaran uang riil tetap. Penawaran uang M
adalah variabel kebijakan eksogen yang dipilih oleh bank sentral. Tingkat harga
P juga merupakan variabel eksogen dalam model ini (dianggap tingkat harga
adalah tertentu (given) karena model IS-LM menjelaskan jangka pendek ketika
tingkat harga adalah tetap). Suku bunga menentukan besarnya tabungan maupun
investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian.[5]
Asumsi ini menunjukkan bahwa
penawaran uang riil adalah tetap dan biasanya tidak tergantung pada tingkat
bunga. Teori preferensi likuiditas menegaskan bahwa tingkat bunga adalah sebuah
determinan dari berapa banyak uang yang ingin dipegang orang. Alasannya adalah
bahwa tingkat bunga adalah biaya peluang (opportunity cost) dari memegang uang:
biaya yang harus ditanggung karena memegang aset dalam bentuk uang, yang
tidak mendapat bunga baik dalam bentuk deposito atau obligasi. Ketika
tingkat bunga naik, orang-orang hanya ingin memegang lebih sedikit uang. Jadi
rumus permintaan terhadap uang riil adalah :
(M/P)d = L (r)
Dimana fungsi L(r) menunjukkan bahwa
jumlah uang yang diminta tergnatung pada tingkat bunga. Tingkat bunga adalah
biaya dari memegang uang, sehingga semakin tinggi tingkat bunga semakin rendah
jumlah keseimbangan uang riil yang diminta. Untuk menjelaskan berapa tingkat
bunga yang berlkau dalam perekonomian, maka dikombinasikan penawaran dan
permintaan terhadap uang riil. Menurut teori preferensi likuiditas, tingkat
bunga menyesuaikan untuk menyeimbangkan pasar uang. Pada tingkat bunga
keseimbangan, jumlah uang riil yang diminta sama dengan jumlah penawarannya.
Bagaimana tingkat bunga mencapai
keseimbangan penawaran dan permintaan uang? Penyesuaian terjadi karena kapan
pun pasar uang tidak berada dalam keseimbangan, orang-orang berusaha
menyesuaikan portofolio aset mereka dan dalam prosesnya, mengubah tingkat
bunga.
Kurva LM memiliki kemiringan
positif. Kenaikan suku bunga akan menurunkan permintaan saldo riil. Untuk
mempertahankan agar tingkat permintaan saldo riil bisa sama dengan tingkat
penawaran tetap, pendapatan harus ditingkatkan. Semakin besar kepekaan
permintaan akan uang terhadap pendapatan, dan semakin rendah kepekaan
permintaan akan uang terhadap, maka semakin curamlah kurva LM.[6]
`Tingkat pendapatan mempengaruhi
permintaan terhadap uang. Ketika pendapatan tinggi, pengeluaran juga tinggi,
sehingga masyarakat terlibat dalam lebih banyak transaksi yang mensyaratkan
penggunaan uang. Jadi, uang yang lebih banyak menunjukkan permintaan uang yang
lebih besar. Dapat dituliskan dalam fungsi permintaan uang sebagai berikut :
(M/P)d = L(r,y)
Kurva LM menggambarkan hubungan di antara
tingkat pendapatan dan tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin
tinggi permintaan terhadap keseimbangan uang riil, dan semakin tinggi tingkat
bunga keseimbangan. Karena itu, kurva LM miring ke atas.
Penurunan dalam penawaran dari
keseimbangan riil menaikkan tingkat bunga yang menyeimbangkan pasar uang. Maka
penurunan dalam keseimbangan riil menggeser kurva LM ke atas. Jadi kurva
LM menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten
dengan keseimbangan dalam pasar untuk keseimbangan uang riil. Kurva LM digambar
untuk penawaran dari keseimbangan uang riil tertentu. Penurunan dalam penawaran
dari keseimbangan uang riil menggeser kurva LM ke atas. Kenaikan dalam
penawaran dari keseimbangan uang riil menggeser kurva LM ke bawah.
Hal-hal
utama mengenai Kurva LM adalah sebagai berikut:
·
Kurva LM adalah kombinasi dari
tingat suku bunga dan tingkat pendapatan, sehingga pasar uang berada dalam
situasi keseimbangan.
·
Bila pasar uang berada pada situasi
yang seimbang, demikian juga dengan pasar obligasi. Karenanya kurva LM adalah
juga merupakan kombinasi dari tingkat pendapatan dan suku bunga, sehingga pasar
obligasi pada situasi keseimbangan.
·
Kurva LM miring secara positif.
Karena penawaran uang adalah tetap, kenaikan tingkat pendapatan, yang menaikkan
jumlah uang yang diminta, haruslah disertai dengan kenaikan suku bunga. Hal ini
menurunkan jumlah uang yang diminta, dan karenanya mempertahankan keseimbangan
pasar uang.
·
Kurva LM bergeser oleh terjadinya
perubahan penawaran uang. Kemudian penawaran uang akan menggeser kurva LM ke
sebelah kanan.
Kemiringan
kurva LM
Derevasi Kurva LM. Panel disebelah kanan
memperlihatkan pasar uang penawaran saldo riil adalah garis vertical. Penawaran
uang nominal M adalah ditentukan oleh Bank Sentral, sedangkan
tingkat bunga P dianggap sudah tertentu. Kurva-kurva
permintaan uang, L1dan L2,
bersesuaian dengan tingkat pendapatan adalah Y1, maka
yang berlaku adalah L1, sedangkan suku bunga
keseimbangan adalah i1 ini menciptakan titik E1pada
kuva LM pada panel (a). Pada tingkat pendapatan Y2, yang
lebih besar dari Y1, tingkat suku bunga keseimbangan
adalah i2, yang melahirkan titik E2 pada
kurva LM.
. Asumsi-Asumsi
Pokok
Asumsi-asumsi
yang mendasari model IL-SM merupakan kombinasi asumsi-asumsi model Klasik dan
Keynes. Asumsi Klasik yang digunakan adalah pasar akan senantiasa berada dalam
keseimbangan. Sedangkan asumsi Keynes yang digunakan adalah uang sebagai alat
transaksi dan spekulasi. Lebih rincinya adalah sebagai berikut:
1)
Pasar akan selalu berada dalam
keseimbangan. Permintaan sama dengan penawaran (S=D)
2)
Berlaku Hukum Walras, dimana dalam
perekonomian terdapat sejumlah n pasar, dan sebanyak n-1 pasar telah berada
dalam keseimbangn, maka pasar ke-n niscaya telah mencapai keseimbangan.
3)
Funsi uang sebagai alat transaksi
dan spekulasi. MD = Mt + Msp
4)
Dimana MD =
total permintaan uang
5)
Mt =
permintaan uang untuk transaksi
6)
Msp =
permintaan uang untuk spekulasi
7)
Perekonomian adalah perekonomian
tertutup. Y = C + S.
8)
Model komparatif statis. Analisis
yang dilakukan adalah perubahan dari satu keseimbangan ke kondisi keseimbangan
lainnya.
Keseimbangan
Pasar Barang-Jasa
Keseimbangan
parang barang-jasa tercapai bila penawaran barang dan jasa telah sama dengan
permintaannya. Pada kondisi keseimbangan, total produksi sama dengan total
pengeluaran.
Y = AE
C + S
= C + I
S = I
f(Y) = f(r)
Kurva IS
didefinisikan sebagai kurva yang menunjukkan hubungan anatar berbagai tingkat
bungan dengan pendapatan nasional yang menjamin (memungkinkan) pasar barang dan
jasa dalam keseimbangan.
Penurunan Kurva IS
Pertama,
seperti yang kita ketahui bahwa hubungan antara interest rate /
tingkat bunga (i) dengan investasi (I) adalah negatif. Contoh jika i = 10%,
maka I = 150. Jika i = 8%, maka I = 200.
Dan kemudian
kita ke pasar barang, kita memiliki permintaan terhadap barang dan jasa, yang
di dalamnya termasuk pengeluaran konsumsi, pengeluaran pemerintah, juga
pengeluaran investasi. Pada tingat bunga 10%, investasi sebesar 150. Kita
asumsikan total permintaan terhadap barang dan jasa sebesar 300.
Kemudian
lihat tingkat pendapatan. Bagaimana mencari nilainya? Kita hitung melaluimultiplier (angka
pengganda). Misalkan multiplier = 5, maka tingkat pendapatan
adalah = 5 x 300 = 1500. Jadi point 1 menyatakan keseimbangan di pasar barang
dengan tingkat bunga sebesar 10% dan tingkat pendapatan sebesar 1500. Lalu kita
menurunkannya pada kurva baru yaitu kombinasi antara tingkat bunga dan tingkat
pendapatan.
Kemudian
terjadi penurunan tingkat bunga dari 10% menjadi 8%, dan investasi naik dari
150 menjadi 200. Investasi adalah komponen dari Z (permintaan barang dan jasa),
jadi jika I naik makan Z juga naik. Sehingga pada tingkat bunga 8%, investasi
naik sebesar 50, dan permintaan barang dan jasa juga naik menjadi 350.
Untuk
mengetahui besar pendapatannya kembali digunakan multiplier. Yaitu 5 x 350 =
1750.
Kemudian
kita menurunkannya kembali ke kurva yang menghubungkan antara tingkat bunga
dengan pendapatan.
Titik-titik
ini kita satukan, dan inilah yang dinamakan kurva IS. Yaitu kurva yang
menghubungkan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan dengan keseimbangan
pada pasar barang.
Pergeseran kurva IS
Pergeseran
kurva IS menunjukkan terjadinya perubahan tingkat outonomus.
Jika
investasi outonomus meningkat, kurva investasi akan bergeser ke kanan yang
menyebabkan kurva IS bergeser ke kanan (dari ISo ke IS1). Begitupun sebaliknya
denga investasi outonomus yang menurun.
Keseimbangan
Pasar Uang-Modal
Keseimbangan
pasar uang-modal tercapai bila permintaan uang (L) telah sama dengan penawaran
uang (M). L = M.
Secara
grafis digambarkan oleh kurva LM.
Penuruan kurva LM
Kurva LM
menunjukkan kombinasi antara tingkat bunga (i) dan tingkat pendapatan (Y)
dengan keseimbangan pada pasar uang. Untuk menurunkan kurva LM kita mulai
dengan pasar uang.
Penawaran
uang / money supply (Ms) ditentukan oleh bank sentral. Karena
penyuplai uang itu adalah bank sentral. Permintaan uang / money demand (Md)
ditentukan oleh tingkat pendapatan. Kesimbangan antara money demand dan money
supply katakan pada tingkat bunga 10%. Jadi keseimbangan pasar uang
yang pertama terjadi saat tingkat bunga 10% dan tingkat pendapatan Y1.
Kurva LM
menunjukkan kombinasi dari i dan Y dengan keseimbangan pada pasar uang yaitu
tingkat bunga 10% dan pendapatan sebesar Y1. Jadi
point • menggambarkan point ketika pasar uang ekuilibrium ditandai
pada tingkat pendapatan Y1.
Jika
pendapatan naik menjadi Y2, maka permintaan barang dan jasa juga naik. Kenaikan
permintaan barang dan jasa ini akan menyebabkan transaksi permintaan uang akan
naik. Pada kurva ditunjukkan dengan bergeser kurva money demand ke
kanan, dengan pendapatan sebesar Y2.
Permintaan
uang yang naik, akan menyebabkan bank maupun penerbit bond akan menjual bond.
Jika bond dijual, maka harga bond akan turun. Untuk menarik kembali uang yang
beredar di masyarakat, maka bank akan menaikkan tingkat bunga, misalkan menjadi
15%. Sehingga di dapat kesimbangan pasar uang yang kedua yaitu saat tingkat
bunga sebesr 15% dan pendapatan sebesar Y2.
Kedua point ini
dihubungkan dan terbentuklah kurva LM.
Jadi menurut
teori preferensi likuiditas, jika tingkat pendapatan naik, maka tingkat bunga
juga naik. Pendapatan yang naik, akan menaikkan permintaan uang dan kemudian
menaikkan tingkat bunga keseimbangan.
Pergeseran
kurva LM
Kurva LM
akan bergeser bila permintaan dan atau penawaran uang berubah.
Jika ada
penambahan jumlah uang beredar dan permintaan uang bertambah maka kurva LM akan
bergeser ke kanan (dari LMo ke LM1). Begitupula sebaliknya jika jumlah uang
beredar dan permintaan uang berkurang maka kurva LM akan bergeser ke kiri.
Meletakkan
IS dan LM Secara Bersama-Sama.
Relasi IS: Y
= C (Y-T) + I (Y,i) + G
Relasi LM:
M/P = YL(i)
Keseimbangan
di pasar barang menunjukkan bahwa peningkatan tingkat suku bunga akan mendorong
terjadinya penurunan output.
Keseimbangan
pasar uang menunjukkan bahwa peningkatan output akan mendorong peningkatan
tingkat suku bungan.
Ketika kurva
IS berpotongan dengan kurva LM maka akan terjadi keseimbangan.
Dampak
Kebijakan Fiskal Terhadap Keseimbangan Pasar Barang-Jasa
Dampak
pengeluaran pemerintah yang ekspansif (fiskal ekspansif) menyebabkan kurva IS
bergeser kanan. Pada tingkat bungan yang sama (r1), pergeseran kurva tersebut
menyebabkan output keseimbangan bergeser dari Yo ke Y1. Sebaliknya damapaka
anggaran deficit (fiskal kontraktif) menyebabkan kurva bergeser ke kiri.
Dampak
Kebijakan Moneter Terhadap Kurva LM
Kontraksi
moneter atau pengetatan moneter berhubungan dengan penurunan penwaran uang.
Ketika terjadi peningkatan penawaran uang disebut juga sebagai ekspansi
moneter. Kebijakan moneter tidak mempengaruhi kurva IS, tetapi hanya
mempengaruhi kurva LM. Misalnya, ketika terjadi peningkatan penawaran uang,
kurva LM akan bergeser ke bawah.
Ekspansi
moneter akan mendorong terjadinya peningkatan output dan penurunan tingkat suku
bunga.
Penggunaan
Kombinasi Kebijakan
Kombinasi
kebijakan fiskal dn moneter disebut juga policy mix.
materi nya bagus tapi sayang referensinya tidak ada ....
BalasHapusterima kasih tulisannya sangat mmbantu saya...
BalasHapusada contoh soalnya ? dalam 4 sektor
BalasHapusmaterinya bagus tapi sayang nya tidak ditampilkan grafik dan contoh soalnya .
BalasHapuskurang grafiknya, jadi cukup susah dipahami
BalasHapusMaterinya bagus tapi preferensi Dan grafik kurang
BalasHapusMaterinya bagus tapi preferensi Dan grafik kurang
BalasHapusTolong disertai dengan kurva
BalasHapusLebih baik lagi jika ada kurvanya :)
BalasHapusBagus, tapi kurang grafiknya gada
BalasHapus