A. Definisi
Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi.[1] Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.[1] Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya
dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari.[1]
kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
B.
Mitos dan Ritual Kebudayaan
Mitos dan religi
merupakan gejala kebudayaan manusia yang tidak mudah untuk dapat di analisis
secara logis. Mitos hanya seperti sekumpulan gagasan yang tidak koheren dan
abstrak. Ciri khas mitos adalah berupa tidak adanya sebab atau alasan yang
jelas. Sedangkan pemikiran religius tidak tepat apabila dibandingkan dengan
pemikiran rasional. Hubungan antara pemikiran tersebut menjadi objek kajian
dalam filsafat Abad Tengah. Namun dalam kenyataannya misteri (religi) tidak
bertentangan dengan rasio, melainkan melengkapi dan menyempurnakan rasio.
C. Budaya dan Konsumsi
Budaya dan konsumsi tidak bisa dipisahkan.
Dimana budaya itu sendiri pasti membutuhkan konsumsi yang tidak sedikit. Contoh
yang sangat ril adalah pada saat hari raya umat islam (Idul Fitri) banyak
masyarakat yang membutuhkan daging sapi dari pada daging ayam. Budaya memasak
daging sapi ini sangat mempengaruhi pemikiran masyarakat luas. Memasak daging
sapi bisa dikatakan sebagai status sosial yang ada di masyarakat yang
menyebabkan impor daging sapi sangat tinggi permintaanya.
D. Strategi pemasaran dengan memperhatikan Budaya
Beberapa strategi pemasaran bisa dilakukan berkenaan dengan pemahaman
budaya suatu masyarakat. Dengan memahami budaya suatu masyarakat, pemasar dapat
merencanakan strategi pemasaran pada penciptaan produk, segmentasi dan promosi.
Beberapa perubahan pemasaran yang dapat mempengaruhi kebudayaan, seperti
:
1. Tekanan pada kualitas
2. Peranan wanita yang berubah
3. Perubahan kehidupan keluarga
4. Sikap yang berubah terhadap kerja dan kesenangan
5. Waktu senggang yang meningkat
6. Pembelian secara impulsif
1. Tekanan pada kualitas
2. Peranan wanita yang berubah
3. Perubahan kehidupan keluarga
4. Sikap yang berubah terhadap kerja dan kesenangan
5. Waktu senggang yang meningkat
6. Pembelian secara impulsif
E.
Tinjauan Sub Budaya
Sub budaya adalah bagian dari suatu
budaya.
Contoh kebudayaan di Indonesia ada
ratusan dan beberapa sub budayanya antara lain : Budaya betawi seperti
tanjidor, Budaya Jawa tari jaipong.
F. Sub-budaya dan Demografi
Demografi akan menggambarkan
karakteristik suatu penduduk. Di dalam varibel demografi tersebut, kita bisa
mendapatkan Sub- budaya yang berbeda, yaitu suku sunda, batak, padang , dsb.
Unsur-unsur Sub
Budaya dan Demografi :
a. Usia
Merupakan hal yang penting untuk
dipahami, karena konsumen yang berbeda usia akan mengkonsumsi produk dan jasa
yang berbeda.
b. Pendidikan
dan Pekerjaan
Pendidikan akan menentukan jenis
pekerjaan yang dilakukan oleh seorang konsumen. Profesi dan pekerjaan seseorang
akan mempengaruhi pendapatan yang diterimanya. Pendapatan dan pendidikan
tersebut kemudian akan mempengaruhi proses keputusan dan pola konsumsi
seseorang.
c. Lokasi
geografik
Dimana seorang
konsumen tinggal akan mempengaruhi pola konsumsinya. Konsumen yang tinggal di
desa akan memiliki akses terbatas kepada berbagai produk dan jasa
G. Lintas Budaya ( Cross Cultural Consumer Behavior )
Secara umum kebudayaan harus memiliki
tiga karakteristik, seperti:
a. Kebudayaan
dipelajari
artinya: kebudayaan yang dimiliki
setiap orang diperoleh melalui keanggotaan mereka didalam suatu kelompok yang
menurunkan kebudayaannya dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
b. Kebudayaan
bersifat kait-mengkait
artinya : setiap unsur dalam
kebudayaan sangat berkaitan erat satu sama lain, misalnya: unsure agama
berkaitan erat dengan unsure perkawinan, unsur bisnis berkaitan erat dengan
unsur status sosial.
c. Kebudayaan
dibagikan
artinya: prinsip-prinsip serta
kebudayaan menyebar kepada setiap anggota yang lain dalam suatu kelompok.
H. Bauran Pemasaran Dalam Lintas
Budaya
Beberapa hal dalam pemasaran
internasional yang berkaitan dengan lintas budaya adalah bagaimana
mengorganisasikan perusahaan agar dapat menembus pasar luar negeri, bagaimana
keputusan masuk ke dalam pasar internasional, bagaimana merencanakan
standarisasi, bagaimana merencanakan produk, bagaimana merencanakan distribusi,
bagaimana merencanakan promosi, dan bagaimana menetukan harga produk.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar