Jumat, 13 Desember 2013

Kelas Sosial dan Kelompok Status

  
A.        Perbedaan antara Kelas Sosial dan Status Sosial
Didalam kehidupan bermasyarakat kita mengenal beberapa isilah yaitu kelas social dan status social, yang dimaksud dengan Kelas sosial adalah suatu penggolongan masyarakat berdasarkan tingkatan-ingkatan tetentu dapat dilihat dari sisi pendidikan, jumlah harta kekayaan hamper sma sepeti stratifikasi sosial , Misalnya pada agama hindu dkenal adanya kasta bangsawan(kelas social tertinggi pada saat itu), kasta Ksatria(kelas social tertinggi kedua yaitu untuk pahlawan) hingga kasta terendah yaitu sudra(kelas social unuk para budak). Sedangkan Status Sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah.

B.  Pemilikan
Kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk tujuan pribadi.

C.  Dinamika kelas social
Dinamika Kelas Sosial merupakan suatu proses perubahan dan perkembangan akibat adanya interaksi dan interdependensi, baik antar anggota kelompok maupun antara anggota suatu kelompok dengan kelompok lain.
D. Social Mobility dan Konsekuensinya terhadap Market
Mobilitas social aalah suatu perubahan atau pergerakan status ataupun kelas sosal sesorang , contohnya sebuah keluarga tukang bubur yang miskin namun suatu hari ia mendapatkan uang undian sehingga menjadi orang kaya dan secara otomatis kelas dan satus sosialnya dalam masyarakat berubah sehingga terjadi mobilias social vertical naik
Untuk lebih jelasnya mobilitas social pergerakanya terdiri dari :
1.     Gerak social horizontal
Gerak social merupakan suatu perpindaha individu atau objek social dari suatu kedudukan social ke kedudukan lainya yang sederajat.
Dengan adanya mobilitas social tersebut maka secara tidak langsung akan mempengaruhi prilaku seseorang dalam membeli. Misalnya dengan mobilitas seseorang menuju lapisan social yang lebih tinggi, maka maka secara otomatis orang itu akan meempunyai prilaku pembelian yang konsumtif. Hal ini disebabkan karna dengan adanya mobilitas yangdialaminya embuat kebutuhanya semakin meningkat.begitu juga sebaliknya dengan orang yang mengalami mobilitas menurun, maka ativitas konsumsinya menurun.
2.    Gerak Vetical
1)      Gerak social vertical naik
       Terdapat dua bentuk utama yaitu:
· Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi.
·    Pembentukan suatu kelompok baru, yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari kedudukan individu-individu pembentuk kelompok tersebut.
2)     Gerak social vertical turun
      Terdapat dua bentuk utama diantaranya:
  ·   Turunya kedudukan individu  ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya.
   ·   Turunya derajat kelompok individu yang dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai suatu kesatuan.

E.  Klasifikasi Geodemografi dan Manfaatnya bagi Pemasar
Berbagai tujuan promosi penjualan yang berorientasi perdagangan :
1. Untuk memperkenalkan produk baru atau yang direvisi
2. Untuk meningkatkan distribusi paket-paket atau ukuran baru
3. Untuk menyelenggarakan persediaan eceran
4. Untuk mempertahankan atau meningkatkan luas rak penyimpanan barang
5. Untuk mendapatkan display disamping rak yang normal
6. Untuk mengurangi kelebihan persediaan dan peningkatan perputaran
7. Untuk mencapai fitur produk dalam periklanan pengecer
8. Untk menghadapi aktivitas pesaing
9. Untuk menjual sebanyak mungkin produk pada konsumen

Jenis-jenis promosi perdagangan
bentuk promosi perdagangan :
1. Trade allowances (trade deal), 2 tujuan yang diharapkan dapat dicapai dengan mengunakan trade allowances adalah :
· Meningkatkan pemebelian para grosir dan pengecer atas merek produsen
· Meningkatkan pembelian konsumen atas merek produesen dan pengecer

Bentuk utama trade allowances :
· Slotting allowances ( stocking allowances, street money)
· Bill Black Allowances
· Off invoice allowances

Forward buying and Diverting
Forward Buying, Praktek pengecer yang seringkali membeli cukup banyak produk pada suatu transaksi sampai jadwal transaksi regular berikutnya.
Diverting, adalah bahwa para grosir dan pengecer membeli dalam jumlah yang sangat besar pada harga deal dan kemudian menggunakan broker makanan untuk menjual kembali di daerah-daerah geografis lainnya. (produsen membatasi deal pada daerah geografis yang terbatas bukan nasional)

2. Usaha-usaha untuk meningkatkan promosi perdagangan
Efficient Consumer Response (ECR),
adalah konsep manajemen bisnis yang luas yangberorientasi pada peningkatan efisiensi dan penurunan biaya dalam industry bahan pangan.
Tujuan ECR adalah untuk meningkatkan efisiensi dalam indistri bahan pangan diantara semua pihak (produsen, grosir, broker, dan pengecer) dan mengurangi biaya bagi semua orang, khususnya konsumen akhir.
Manajemen kategori, Manajemen kategori menjelaskan hubungan kerja antara para produsen dan pengecer yang mencoba menemukan cara agar kedua pihak dapatmeraih keuntungan.
5 tahap yang saling berkaitan dalam proses pengimplementasian manajemen kategori yang
sebenarnya(5 tahap manajemen kategori)
· Mereview kategori produk
· Menargetkan konsumen
· Merencanakan perdagangan
· Menerapkan strategi
· Mengevaluasi hasil-hasil
3. Everyday low Pricing (EDLP M)
EDLP M adalah bentuk penetapan harga dimana produsen akan mengenakan harga yang sama untuk merek tertentu hari demi hari.
3 alasan utama mengapa beberapa pengecer menolak penetapan EDLP
· Banyak pengecer telah memebentuk infrastruktur distribusi yang memnfaatkan harga tinggi rendah
· Penetapan harga EDLP M hanyamenguntungkan produsen jika harga produk mereka dalam kondisiini lebih tinggidibandingkan harga pengecer yang membayar ELDP M bukan harga tinggi rendah.
· Penetepan harga ELDPM merugikan konsumen

F.  Pemasaan untuk Pangsa Kelas
Suatu perusahaan apabila menginginkan produknya laku dipasaran ia harus melakukan segmentasi pasar yaitu membagi-bagi pasar berdasarkan demografi, geografi dll. Sehingga produknya dapat dipasarkan tepat sasaran.
Dalam hal ini adalah segmentasi pasar berdasarkan elas social jadi produsen dapat memproduksi harga berdasarkan kelas social misalnya Perusahaan televise satelit berlangganan terdiri ndari tiga produk Indovision yang paling lenbgkap dan kualitas trbak namun mahal untuk kelas social menengah keatas sedangkan Top TV yang satu perusahaan dengan Indovision memiliki kualitas bagus namun chanel hanya sedikit dan harga jauh lebih murah itu diperuntukan untuk kalangan menengah ke bawah.

G.  Pengenalan Kebutuhan Dan Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi, salah satu aktivitas dalam proses pengambilan keputusan konsumen, memegang peranan penting dalam memprediksi perilaku pembelian konsumen. Saat konsumen melakukan aktivitas ini, mereka sedang mempertimbangkan atribut-atribut yang terdapat pada satu produk dan menilai atribut mana yang lebih penting untuknya yang ia gunakan sebagai dasar keputusan memilih produk (Kotler, 2005).Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan criteria, keselamatan, kenyamana, harga, merek, negara asal (country of origin) dan juga spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya. Beberapa criteria eveluasi yang umum adalah:
1. Harga
Harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memiliha harga yang murahuntuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas. Oleh karena itu strategi harga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.
2. Nama Merek
Merek terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian obat. Nampaknya merek merupakan penganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit menilai criteria kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.
3. Negara asal
Negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen. negara asal sering mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin sudah tidak meraguakan lagi kualitas produk elektronik dari Jepan. Sementara, untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan Swiss meruapak produk yang handal tak teragukan.
4. Saliensi kriteria evaluasi
Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa criteria evluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda. Pada suatu produk mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting, tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencook (salient) yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan.

H. Proses Pencariaan
Jumlah dan jenis pencarian yang dijalankan oleh individu bervariasi menurut kelas sosial terendah, mempunyai sumber informasi terbatas, dan mereka kurang beruntung dalam menyaring kesalahan informasi dan kecurangan didalam masyarakat urban yang kompleks. Untuk mengimbanginya, konsumen kelas pekerja kerap mengandalakn kerabat atau teman dekat untuk informasi mengenai kepuasan konsumsi. Konsumen kelas menengah lebih percaya pada informasi yang diperoleh dari media dan secara aktif terlibat dalam pencarian exsternal dari media tersebut. Semakin tinggi tingkat sosial, semakin besar akses kedalam informasi media.

I.   Bahasa Sosial
Pola bahasa individual berkorelasi erat dengan kelas sosial mereka. Didalam seperangkat exsperimen, kelas sosial responden lebih dahulu diukur sebelum mereka diminta untuk membuat rekaman, fabel, selama 40 detik.
Pentingnya bahasa dapat dimengerti melalui analisis teks yang digunakan didalam iklan. Mobil mahal seperti Mercedes dan Cadillac menggunakan kata-kata yang lebih panjang,eufemisme yang lebih sedikit dan lebih banyak bahasa abstrak.Iklan mobil kelas bawah dan menengah berbicara banyak tentang sifat fisik,menekankan gambar ketimbang kata dan lebih memungkinkan menggunakan bahasa slang atau bahasa jalanan.

J.   Proses Pembelian
Dalam proses pembelian, konsumen akan melalui sebuah proses, yaitu :
1)    Menganalisa keinginan dan kebutuhan
2)    Menilai beberapa sumber
3)    Menetapkan tujuan pembelian
4)    Mengidentifikasi alternative pembelian
5)    Mengambil keputusan untuk membeli
6)    Perilaku sesudah pembelian
Berikut adalah tahapan-tahapan pembelian sebagai berikut :
1.Tahap pertama adalah Kesadaran akan kebutuhan suatu dan ketersediaannya. Seorang konsumen harus tahu bahwa ada kebutuhan atau ada kesempatan yang dapat dilakukan bila dia membeli barang tertentu dan barang tertentu tersebut tersedia di pasar.
2.Tahap kedua, seorang Konsumen akan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang produk yang akan dibelinya. Konsumen akan mencari informasi suatu produk tentang fitur-fiturnya, harganya, penjualannya, dan juga jaminan dari perusahaan.
3.Tahap ketiga, maka seorang Konsumen akan merasa suka dan butuh terhadap produk itu secara umum.
4.Tahap keempat adalah preferensi. “Kenapa saya harus membeli produk merk A, bukan merk B. Kenapa saya harus membeli tipe yang seharga ini bukan seharga itu.” Ini adalah preferensi. Konsumen akan mencocokkan produknya disesuaikan dengan kesukaannya, seleranya, budgetnya dan lainnya. Di tahapan ini konsumen sudah mulai mengerucutkan pada apa yang lebih disukai dibandingkan yang lain.
5.Tahap kelima adalah membuat keyakinan atau konfirmasi. Setelah konsumen mengerucutkan pada beberapa pilihan, dia akan tambah mantap setelah mendengar penjelasan yang baik dari penjual /salesman dan memutuskan untuk membeli.
6.Tahapan keenam akhirnya konsumen tersebut akan merasa puas atas hasil pembelian yang telah dilakukannya, dan setiap konsumen akan berbeda.

K.  Metode Penelitian Pemasaran Untuk Mengukur Kelas Sosial
Para peneliti pemasaran mengukur kelas sosial sebagai variabel bebas untuk menentukan hubungannya dengan variabel terikat yaitu minat akan sesuatu.Metode objektif memberikan status berdasarkan responden yang memiliki semacam nilai dari variabel yang distratifikasikan.Variabel yang sering di gunakan yaitu pekerjaan pendapatan, pendidikan ukuran dan jenis tempat tinggal, pemilikan barang.
Nilai-nilai yang di tetapkan dalam satu dari dua cara.Satu metode menggunakan survei terhadap orang yang diminta untuk meningkatkan prestise orang-orang dalam berbagai pekerjaan.Metode yang kedua yaitu menggunakan ukuran objektif seperti peningkatan pendidikan rata-rata atau pendapatan kelompok pekerjaan.


Sumber :
http://anaksastra.blogspot.com/2009/05/hubungan-bahasa-dengan-konteks-sosial.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar