A.
Perbedaan antara Kelas Sosial dan Status Sosial
Didalam kehidupan bermasyarakat kita mengenal
beberapa isilah yaitu kelas social dan status social, yang dimaksud dengan Kelas sosial adalah suatu penggolongan
masyarakat berdasarkan tingkatan-ingkatan tetentu dapat dilihat dari sisi pendidikan,
jumlah harta kekayaan hamper sma sepeti stratifikasi sosial , Misalnya pada
agama hindu dkenal adanya kasta bangsawan(kelas social tertinggi pada saat
itu), kasta Ksatria(kelas social tertinggi kedua yaitu untuk pahlawan) hingga
kasta terendah yaitu sudra(kelas social unuk para budak). Sedangkan Status Sosial adalah sekumpulan hak dan
kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton).
Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi
dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya
rendah.
B. Pemilikan
Kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung
secara sosial untuk memegang kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara
eksklusif dan menggunakannya untuk tujuan pribadi.
C. Dinamika kelas social
Dinamika Kelas Sosial merupakan suatu proses
perubahan dan perkembangan akibat adanya interaksi dan interdependensi, baik
antar anggota kelompok maupun antara anggota suatu kelompok dengan kelompok
lain.
D. Social Mobility dan
Konsekuensinya terhadap Market
Mobilitas social aalah
suatu perubahan atau pergerakan status ataupun kelas sosal sesorang , contohnya
sebuah keluarga tukang bubur yang miskin namun suatu hari ia mendapatkan uang
undian sehingga menjadi orang kaya dan secara otomatis kelas dan satus
sosialnya dalam masyarakat berubah sehingga terjadi mobilias social vertical naik
Untuk lebih jelasnya
mobilitas social pergerakanya terdiri dari :
1.
Gerak social
horizontal
Gerak social merupakan suatu perpindaha individu atau objek
social dari suatu kedudukan social ke kedudukan lainya yang sederajat.
Dengan adanya mobilitas social tersebut maka secara tidak
langsung akan mempengaruhi prilaku seseorang dalam membeli. Misalnya dengan
mobilitas seseorang menuju lapisan social yang lebih tinggi, maka maka secara
otomatis orang itu akan meempunyai prilaku pembelian yang konsumtif. Hal ini
disebabkan karna dengan adanya mobilitas yangdialaminya embuat kebutuhanya
semakin meningkat.begitu juga sebaliknya dengan orang yang mengalami mobilitas
menurun, maka ativitas konsumsinya menurun.
2.
Gerak Vetical
1)
Gerak social vertical
naik
Terdapat dua
bentuk utama yaitu:
· Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan
rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi.
· Pembentukan suatu kelompok baru,
yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari kedudukan
individu-individu pembentuk kelompok tersebut.
2)
Gerak social vertical
turun
Terdapat dua
bentuk utama diantaranya:
· Turunya
kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya.
· Turunya
derajat kelompok individu yang dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai suatu
kesatuan.
E. Klasifikasi Geodemografi
dan Manfaatnya bagi Pemasar
Berbagai tujuan promosi penjualan yang berorientasi
perdagangan :
1. Untuk memperkenalkan produk baru atau yang direvisi
2. Untuk meningkatkan distribusi paket-paket atau ukuran baru
3. Untuk menyelenggarakan persediaan eceran
4. Untuk mempertahankan atau meningkatkan luas rak penyimpanan barang
5. Untuk mendapatkan display disamping rak yang normal
6. Untuk mengurangi kelebihan persediaan dan peningkatan perputaran
7. Untuk mencapai fitur produk dalam periklanan pengecer
8. Untk menghadapi aktivitas pesaing
9. Untuk menjual sebanyak mungkin produk pada konsumen
Jenis-jenis promosi perdagangan
bentuk promosi perdagangan :
1. Trade allowances (trade deal), 2 tujuan yang diharapkan dapat dicapai dengan mengunakan trade allowances adalah :
· Meningkatkan pemebelian para grosir dan pengecer atas merek produsen
· Meningkatkan pembelian konsumen atas merek produesen dan pengecer
Bentuk utama trade allowances :
· Slotting allowances ( stocking allowances, street money)
· Bill Black Allowances
· Off invoice allowances
Forward buying and Diverting
Forward Buying, Praktek pengecer yang seringkali membeli cukup banyak produk pada suatu transaksi sampai jadwal transaksi regular berikutnya.
Diverting, adalah bahwa para grosir dan pengecer membeli dalam jumlah yang sangat besar pada harga deal dan kemudian menggunakan broker makanan untuk menjual kembali di daerah-daerah geografis lainnya. (produsen membatasi deal pada daerah geografis yang terbatas bukan nasional)
1. Untuk memperkenalkan produk baru atau yang direvisi
2. Untuk meningkatkan distribusi paket-paket atau ukuran baru
3. Untuk menyelenggarakan persediaan eceran
4. Untuk mempertahankan atau meningkatkan luas rak penyimpanan barang
5. Untuk mendapatkan display disamping rak yang normal
6. Untuk mengurangi kelebihan persediaan dan peningkatan perputaran
7. Untuk mencapai fitur produk dalam periklanan pengecer
8. Untk menghadapi aktivitas pesaing
9. Untuk menjual sebanyak mungkin produk pada konsumen
Jenis-jenis promosi perdagangan
bentuk promosi perdagangan :
1. Trade allowances (trade deal), 2 tujuan yang diharapkan dapat dicapai dengan mengunakan trade allowances adalah :
· Meningkatkan pemebelian para grosir dan pengecer atas merek produsen
· Meningkatkan pembelian konsumen atas merek produesen dan pengecer
Bentuk utama trade allowances :
· Slotting allowances ( stocking allowances, street money)
· Bill Black Allowances
· Off invoice allowances
Forward buying and Diverting
Forward Buying, Praktek pengecer yang seringkali membeli cukup banyak produk pada suatu transaksi sampai jadwal transaksi regular berikutnya.
Diverting, adalah bahwa para grosir dan pengecer membeli dalam jumlah yang sangat besar pada harga deal dan kemudian menggunakan broker makanan untuk menjual kembali di daerah-daerah geografis lainnya. (produsen membatasi deal pada daerah geografis yang terbatas bukan nasional)
2. Usaha-usaha untuk meningkatkan promosi perdagangan
Efficient Consumer Response (ECR),
adalah konsep manajemen bisnis yang luas yangberorientasi pada peningkatan efisiensi dan penurunan biaya dalam industry bahan pangan.
Tujuan ECR adalah untuk meningkatkan efisiensi dalam indistri bahan pangan diantara semua pihak (produsen, grosir, broker, dan pengecer) dan mengurangi biaya bagi semua orang, khususnya konsumen akhir.
Manajemen kategori, Manajemen kategori menjelaskan hubungan kerja antara para produsen dan pengecer yang mencoba menemukan cara agar kedua pihak dapatmeraih keuntungan.
5 tahap yang saling berkaitan dalam proses pengimplementasian manajemen kategori yang
sebenarnya(5 tahap manajemen kategori)
· Mereview kategori produk
· Menargetkan konsumen
· Merencanakan perdagangan
· Menerapkan strategi
· Mengevaluasi hasil-hasil
3. Everyday low Pricing (EDLP M)
EDLP M adalah bentuk penetapan harga dimana produsen akan mengenakan harga yang sama untuk merek tertentu hari demi hari.
3 alasan utama mengapa beberapa pengecer menolak penetapan EDLP
· Banyak pengecer telah memebentuk infrastruktur distribusi yang memnfaatkan harga tinggi rendah
· Penetapan harga EDLP M hanyamenguntungkan produsen jika harga produk mereka dalam kondisiini lebih tinggidibandingkan harga pengecer yang membayar ELDP M bukan harga tinggi rendah.
· Penetepan harga ELDPM merugikan konsumen
· Mereview kategori produk
· Menargetkan konsumen
· Merencanakan perdagangan
· Menerapkan strategi
· Mengevaluasi hasil-hasil
3. Everyday low Pricing (EDLP M)
EDLP M adalah bentuk penetapan harga dimana produsen akan mengenakan harga yang sama untuk merek tertentu hari demi hari.
3 alasan utama mengapa beberapa pengecer menolak penetapan EDLP
· Banyak pengecer telah memebentuk infrastruktur distribusi yang memnfaatkan harga tinggi rendah
· Penetapan harga EDLP M hanyamenguntungkan produsen jika harga produk mereka dalam kondisiini lebih tinggidibandingkan harga pengecer yang membayar ELDP M bukan harga tinggi rendah.
· Penetepan harga ELDPM merugikan konsumen
F. Pemasaan untuk Pangsa
Kelas
Suatu perusahaan
apabila menginginkan produknya laku dipasaran ia harus melakukan segmentasi
pasar yaitu membagi-bagi pasar berdasarkan demografi, geografi dll. Sehingga produknya
dapat dipasarkan tepat sasaran.
Dalam hal ini adalah
segmentasi pasar berdasarkan elas social jadi produsen dapat memproduksi harga
berdasarkan kelas social misalnya Perusahaan televise satelit berlangganan
terdiri ndari tiga produk Indovision yang paling lenbgkap dan kualitas trbak
namun mahal untuk kelas social menengah keatas sedangkan Top TV yang satu
perusahaan dengan Indovision memiliki kualitas bagus namun chanel hanya sedikit
dan harga jauh lebih murah itu diperuntukan untuk kalangan menengah ke bawah.
G. Pengenalan Kebutuhan
Dan Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi, salah satu aktivitas dalam
proses pengambilan keputusan konsumen, memegang peranan penting dalam
memprediksi perilaku pembelian konsumen. Saat konsumen melakukan aktivitas ini,
mereka sedang mempertimbangkan atribut-atribut yang terdapat pada satu produk
dan menilai atribut mana yang lebih penting untuknya yang ia gunakan sebagai
dasar keputusan memilih produk (Kotler, 2005).Kriteria evaluasi berisi dimensi
atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif
pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya dalam
membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan criteria, keselamatan,
kenyamana, harga, merek, negara asal (country of origin) dan juga spek hedonik
seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya. Beberapa criteria
eveluasi yang umum adalah:
1. Harga
Harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen
cenderung akan memiliha harga yang murahuntuk suatu produk yang ia tahu
spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk
maka harga merupakan indicator kualitas. Oleh karena itu strategi harga
hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.
2. Nama Merek
Merek terbukti menjadi determinan penting dalam
pembelian obat. Nampaknya merek merupakan penganti dari mutu dan spesifikasi
produk. Ketika konsumen sulit menilai criteria kualitas produk, kepercayaan
pada merek lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko
kesalahan dalam pembelian.
3. Negara asal
Negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi
pertimbangan penting dikalangan konsumen. negara asal sering mencitrakan
kualitas produk. Konsumen mungkin sudah tidak meraguakan lagi kualitas produk
elektronik dari Jepan. Sementara, untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan
Swiss meruapak produk yang handal tak teragukan.
4. Saliensi kriteria evaluasi
Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa criteria
evluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk
yang berbeda. Pada suatu produk mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa
harga adalah hal yang penting, tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut
yang mencook (salient) yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut
sebagai atribut determinan.
H. Proses Pencariaan
Jumlah dan jenis pencarian yang dijalankan oleh
individu bervariasi menurut kelas sosial terendah, mempunyai sumber informasi
terbatas, dan mereka kurang beruntung dalam menyaring kesalahan informasi dan
kecurangan didalam masyarakat urban yang kompleks. Untuk mengimbanginya,
konsumen kelas pekerja kerap mengandalakn kerabat atau teman dekat untuk
informasi mengenai kepuasan konsumsi. Konsumen kelas menengah lebih percaya
pada informasi yang diperoleh dari media dan secara aktif terlibat dalam
pencarian exsternal dari media tersebut. Semakin tinggi tingkat sosial, semakin
besar akses kedalam informasi media.
I. Bahasa Sosial
Pola bahasa individual berkorelasi erat dengan
kelas sosial mereka. Didalam seperangkat exsperimen, kelas sosial responden
lebih dahulu diukur sebelum mereka diminta untuk membuat rekaman, fabel, selama
40 detik.
Pentingnya bahasa dapat dimengerti melalui analisis
teks yang digunakan didalam iklan. Mobil mahal seperti Mercedes dan Cadillac
menggunakan kata-kata yang lebih panjang,eufemisme yang lebih sedikit dan lebih
banyak bahasa abstrak.Iklan mobil kelas bawah dan menengah berbicara banyak
tentang sifat fisik,menekankan gambar ketimbang kata dan lebih memungkinkan
menggunakan bahasa slang atau bahasa jalanan.
J. Proses Pembelian
Dalam proses pembelian, konsumen akan melalui
sebuah proses, yaitu :
1) Menganalisa keinginan dan
kebutuhan
2) Menilai beberapa sumber
3) Menetapkan tujuan pembelian
4) Mengidentifikasi alternative
pembelian
5) Mengambil keputusan untuk
membeli
6) Perilaku sesudah pembelian
Berikut adalah tahapan-tahapan pembelian sebagai
berikut :
1.Tahap pertama adalah Kesadaran akan kebutuhan
suatu dan ketersediaannya. Seorang konsumen harus tahu bahwa ada kebutuhan atau
ada kesempatan yang dapat dilakukan bila dia membeli barang tertentu dan barang
tertentu tersebut tersedia di pasar.
2.Tahap kedua, seorang Konsumen akan mencari informasi
sebanyak-banyaknya tentang produk yang akan dibelinya. Konsumen akan mencari
informasi suatu produk tentang fitur-fiturnya, harganya, penjualannya, dan juga
jaminan dari perusahaan.
3.Tahap ketiga, maka seorang Konsumen akan merasa
suka dan butuh terhadap produk itu secara umum.
4.Tahap keempat adalah preferensi. “Kenapa saya
harus membeli produk merk A, bukan merk B. Kenapa saya harus membeli tipe yang
seharga ini bukan seharga itu.” Ini adalah preferensi. Konsumen akan
mencocokkan produknya disesuaikan dengan kesukaannya, seleranya, budgetnya dan
lainnya. Di tahapan ini konsumen sudah mulai mengerucutkan pada apa yang lebih
disukai dibandingkan yang lain.
5.Tahap kelima adalah membuat keyakinan atau
konfirmasi. Setelah konsumen mengerucutkan pada beberapa pilihan, dia akan
tambah mantap setelah mendengar penjelasan yang baik dari penjual /salesman dan
memutuskan untuk membeli.
6.Tahapan keenam akhirnya konsumen tersebut akan
merasa puas atas hasil pembelian yang telah dilakukannya, dan setiap konsumen
akan berbeda.
K. Metode Penelitian
Pemasaran Untuk Mengukur Kelas Sosial
Para peneliti pemasaran mengukur kelas sosial
sebagai variabel bebas untuk menentukan hubungannya dengan variabel terikat
yaitu minat akan sesuatu.Metode objektif memberikan status berdasarkan
responden yang memiliki semacam nilai dari variabel yang
distratifikasikan.Variabel yang sering di gunakan yaitu pekerjaan pendapatan,
pendidikan ukuran dan jenis tempat tinggal, pemilikan barang.
Nilai-nilai yang di tetapkan dalam satu dari dua
cara.Satu metode menggunakan survei terhadap orang yang diminta untuk
meningkatkan prestise orang-orang dalam berbagai pekerjaan.Metode yang kedua
yaitu menggunakan ukuran objektif seperti peningkatan pendidikan rata-rata atau
pendapatan kelompok pekerjaan.
Sumber :
http://anaksastra.blogspot.com/2009/05/hubungan-bahasa-dengan-konteks-sosial.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar