Rabu, 20 November 2013

Sikap Konsumen


 A. Definisi Sikap konsumen

Definisi  sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.
 Sedangkan yang dimaksud dengan sikap konsumen adalah kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa sikap yang berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari pengalaman langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang lain atau terpapar oleh iklan di media masa, internet dan berbagai bentuk pemasaran langsung. Menurut Gordon Allpor dalam Hartono Sastro wijoyo(2005), Sikap adalah Mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten.


   B.  Fungsi-Fungsi Sikap

Daniel Kazt mengklasifikasikan empat  fungsi sikap yaitu :

     1.    Fungsi Utilitarian

Konsumen mengembangkan Beberapa Sikap terhadap produk atas dasar apakah produk   itu memberikan kesenangan atau justru kekecewaan.
     2.    Fungsi Ekspresi Nilai

Sikap yang di kembangkan Konsumen Bukan berdasarkan pada manfaat produk namun lebih kepada kemampuan merek tersebut didalam mengexpresikan Nilai – Nilai yang ada pada dirinya(self Concept).

     3.    Fungsi Mempertahankan Ego

 sikap yang di kembangkan konsumen lebih cenderung dalam mempertahankan dan melindungi dari tantangan eksternal dan perasaan internal sehingga membentuk sikap Difensife itu sendiri.

     4.    Fungsi Pengetahuan

 Sebuah sikap yang membantu konsumen di dalam menetapkan beberapa penilaiannya terhadap merek yang di ketahui maupun tidak.jadi banyak mengurangi resiko kekurangan kepasatian atau keragu- raguan di dalam memilih.



    C.  Tiga Komponen Sikap

Model ini dikembangkan oleh para ahli perilaku, khususnya ahli psikologi social. Menurut model ini terdiri dari tiga komponen, diantaranya adalah :

     1  .  Komponen Kognitif.

Komponen Kognitif adalah pengetahuan dan persepsi yang diperoleh melalui kombinasi dari pengalaman langsung dengan objek sikap dan informasi terkait yang didapat dari berbagai sumber. Komponen ini sering kali dikenal sebagai keyakinan atau kepercayaan sehingga konsumen yakin bahwa suatu objek sikap memiliki atribut-atribut tertentu dan perilaku tertentu akan menjurus ke akibat atau hasil tertentu.

     2.    Komponen Afektif

Komponen Afektif ialah emosi atau perasaan terhadap suatu produk atau merk tertentu. Emosi dan perasaan terutama mempunyai hakikat evaluatif, yaitu apakah konsumen suka atau tidak terhadap produk tertentu.

     3.    Komponen Konatif

Komponen Konatif ialah kecenderungan seseorang untuk melaksanakan suatu tindakan dan prilaku dengan cara tertentu terhadap suatu obyek sikap. Dalam pemasaran dan penelitian konsumen, komponen konatif lazimnya diperlakukan sebagai ekspresi niat konsumen untuk membeli atau menolak suatu produk

3 komponen sikap ini merupakan gambaran High imvelvement dimana ketiganya saling berkaitan di mulai dari kepercayaan merek akan mempengaruhi terhadap evaluasi merek dan hal tersebut juga akan mempengaruhi di dalam keputusan pembelian, Lalu jika di rujuk dari sikap yang di jelasakan sebelumnya bahwasanya Komponen Evaluasinya mengoreksi bagus tidaknya merek lalu Kognitifnya merasakan baik apa tidak merek ini di gunakan berdasarkan Experiencenya maupun Persepsi orang yang ia terima lalu ia kelola kembali dimana hasilnya akan menjadi perilaku sebagai komponen ketiga dalam mem follow apakah ia akan konsisten menggunakan produk tersebut maupun tidak.



   D. Peran Sikap Dalam Pengembangan Strategi Pemasaran

Dengan mengetahui sikap ,Pemasar dapat mengidentifikasi segmen,manfaat,mengembangkan produk baru dan memformulasikannya serta Evaluasi setrategi Promosi.Cara mengukurnya ialah dapat di lakukan dengan menyebar Quisioner kepada kelompok konsumen sasaran yang sebelumnya sudah di identifikasi di dalam Demografi dan hal hal yang di butuhkan dalam penelitian,dari hasil pengamatan inilah nanti hasilnya dapat di munculkan Pengembangan Produk,Hal ini harus terus dilakukan secara Continue agar pemasar dapat terus mengetahui keinginan Konsumen dan berusaha memuaskannya.


    E.  Hubungan Antara Sikap Dan Perilaku

penelitian juga memperlihatkan adanya hubungan yang kuat antara sikap dan perilaku. Salah satu teori yang bias menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen. Menurut mereka, antara sikap dan perilaku terdapat satu faktor psikologis yang harus ada agar keduanya konsisten, yaitu niat (intention). Worchel dan Cooper (1983) menyimpulkan sikap dan perilaku bias konsisten apabila ada kondisi sebagai berikut:

      1.     Spesifikasi sikap dan perilaku

      2.    Relevansi sikap terhadap perilaku

      3.    Tekanan normative

      4.    Pengalaman.


    F.  Memprediksi Perilaku dengan Sikap

Terdapat enam faktor yang mempengaruhi kemampuan sikap dalam memprediksi perilaku, antara lain:

     1.     Tingkat Keterlibatan Konsumen

Jika tingkat keterlibatan konsumen terhadap suatu obyek sikap tinggi (misalnya produk), maka perilakunya cenderung akan sesuai dengan sikapnya yang cenderung kuat.

     2.    Pengukuran sikap

Jika pengukuran sikap valid dan reliabel dan mempunyai tingkat abstraksi yang sama dengan pengukuran perilaku serta dalam waktu yang relatif dekat atau bersamaan waktunya, maka sikap dapat digunakan untuk memprediksi perilaku.

     3.    Pengaruh orang lain

Orang lain yang mempunyai pengaruh kuat dalam kondisi tertentu dapat mempengaruhi sebuah sikap yang negatif menghasilkan perilaku yang positif. Contoh seorang anak tidak suka pada produk pakaian merek A, namun karena orang tua atau kakaknya mempengaruhinya untuk memlih dan membeli merek B, maka meskipun sikapnya positif terhadap merek A, namun perilakunya tidak positif.

     4.    Faktor situasional

Kondisi yang mendesak dan situasi yang tidak mendukung (dalam kondisi berduka /sakit maupun gembira) seringkali menyebabkan sikap tidak dapat digunakan untuk memprediksi perilaku.

     5.    Pengaruh merek lain

 Merek lain yang lebih unggul dalam memberikan manfaat yang diharapkan seringkali mempengaruhi hubungan sikap dengan perilaku.  Konsumen bisa memilih merek lain karena setelah dipilih dan dirasakan ternyata sesuai dengan yang diharapkan konsumen.

     6.    Kekuatan sikap

Sikap dapat digunakan untuk memprediksi perilaku, ketika sikap tersebut sangat kuat ada pada konsumen.


    G.  Model Perubahan Kepercayaan, sikap dan Perilaku
Setelah mempelajari hal diatas maka selanjutnya pemasar harus dapat mengetahui model perubahan kepercayaan,sikap dan perilaku,dimana dalam model ini Proses perubahan di mulai dengan pesan /komunikasi dengan maksdu membujuk.Pemprosesan informasi pesan kemudian terjadi.Pada titik ini Proses perubahan tgerjadi melalui jalur yang berbeda yaitu:

     1  .  Jalur pengambilan keputusan(dapat di pelajari dengan

·                    Proses Perubaha Sikap Berdasarkan Elaboration Likelihood Model,

           ·         Model Multiatribut, dan

           ·         Model Reasoned Action atau Model Behavioral Intentions).

     2.    Jalur eksperiental (dapat dipelajari dengan:

           ·         Balance Theory,

           ·         Mempengaruhi sikap dengan teori pertimbangan sosial.).

     3.    Jalur Pengaruh perilaku(dapat di pelajari dengan A.Mempelajari pengaruh Behaviorial).
 

   H. Pertanyaan Kajian dan Diskusi :

         1.     Apa fungsi dari mempelajari sikap konsumen?

         2.    Perbedaan sikap dan perilaku konsumen itu apa?

         3.    Bagaimana sikap konsumen dapat mempengaruhi pembel;ian?


Sumber :






Tidak ada komentar:

Posting Komentar