Jumat, 08 November 2013

Persepsi Konsumen

    A.  Stimuli Pemasaran dan Persepsi Konsumen
Stimuli pemasaran adalah semua bentuk komunikasi atau stimuli fisik yang
dimaksudkan untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan unsur-unsurnya, yakni
kemasan, isi, ciri-ciri fisik produk merupakan stimuli primer (intrinsik). Komunikasi
yang dirancang untuk mempengaruhi perilaku konsumen disebut stimuli sekunder
(ekstrinsik), baik dalam bentuk kata-kata, gambar, dan pencitraan atau dalam bentuk
stimuli lain yang berkaitan dengan produk, misalnya harga, display toko, dan efek
wiraniaga.
Sedangkan Persepsi dalam arti sempit ialah pengelihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan  sesuatu (Sobur, 2005: 445).  Jadi  Persepsi konsumen adalah proses dimana seseorang mengorganisir dan mengartikan kesan dari panca indera dalam tujuan untuk memberi arti dalam lingkungan mereka (Robbins, 1998)
  Persepsi konsumen ada 2 macam yaitu :
1. Persepsi yang disadari (Supraliminal)
2. Persepsi yang dibawah sadar (Subliminal)

   B. Karakteristik Stimulus yang mempengaruhi Persepsi
1. Unsur Indrawi, terdiri dari warna, bau, rasa, bunyi dan raba
Warna: memiliki konotasi indrawi yang penting. Satu penelitian menguji
satu merek deodorant roll-on yang dikemas dalam tiga tabung dengan warna yang
berbeda. Kebanyakan konsumen yang dijadikan responden menyimpulakn produk
berwarna tertentu cepat mengering dan efektif, produk kedua dengan warna yang
berbeda memiliki aroma yang kuat, produk yang ketiga dengan warna yang lain
tidak efektif dan menimbulkan iritasi. Ini terjadi karena faktor perbedaan warna.
 Rasa: dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap merek. Asosiasi kuat
dengan sebuah merek yang menancap dalam benak
konsumen ternyata jauh melebihi faktor rasa.
 Bau: terutama menjadi penting bagi produk-produk kosmetik dan
makanan. Sebuah penelitian dilakukan dengan memberikan aroma yang berbeda
pada kertas tisu muka yang identik. Hasilnya, konsumen mempersepsikan satu
tisu lebih elegan dan mahal sementara tisu yang lain lebih cocok untuk dipakai
didapur.
 Bunyi: merupakan stimulus indrawi yang penting. Beberapa iklan produk
untuk kalangan menengah kebawah di Indonesia diberikan back-sound musik
dangdut, sementara itu untuk produk yang ditujukan untuk kalangan atas diiringi
klasik. Namun demikian pemasar harus hati-hati dan melakukan test
terlebih dahulu untuk memastikan jenis musik tertentu memang dapat
menciptakan asosiasi positif terhadap merek.
 Raba: sentuhan terhadap produk-produk tertentu juga dapat
mempengaruhi persepsi konsumen. Misalnya untuk produk kertas, atribut yang
diinginkan konsumen adalah kehalusan. Konsumen biasa menilai kualitas produk
tekstil, pakaian, karpet, furnitur dengan merabanya. Kehalusan mengindikasikan
kualitas.
2. Unsur Struktural
Sejumlah temuan tentang elemen struktural yang kemudian diterapkan
dalam iklan cetak telah banyak diterbitkan dalam bentuk penelitian. Misalnya:
o Makin besar ukuran iklan, makin besar kemungkinannya diperhatikan.
o Posisi 10 halaman pertama majalah atau bagian atas halaman cetak lebih
menarik perhatian.
o Kontras misalnya, gambar produk dengan latar belakang putih- cenderung
lebih menarik perhatian
o Kebaruan juga mampu manarik perhatian

    C.  Karakteristik Konsumen yang mempengaruhi Persepsi
Menurut Robbins  (1998) persepsi dapat dipengaruhi oleh karakter seseorang konsumen. Karakter tersebut dipengaruhi oleh :
1.  Attitudes
Dua individu yang sama, tetapi mengartikan sesuatu yang dilihat itu berbeda satu dengan yang lain.
2.  Motives
Kebutuhan yang tidak terpuaskan yang mendorong individu dan mungkin memiliki pengaruh yang kuat terhadap persepsi mereka.
3.  Interests
Fokus dari perhatian kita sepertinya dipengaruhi oleh minat kita, karena minat seseorang berbeda satu dengan yang lain. Apa yang diperhatikan oleh seseorang dalam suatu situasi bisa berbeda satu dengan yang lain. Apa yang diperhatikan seseorang dalam suatu situasi bisa berbeda dari apa yang dirasakan oleh orang lain.
4.  Experiences
Fokus dari karakter individu yang berhubungan dengan pengalaman masa lalu seperti minat atau interest individu. Seseorang individu merasakan pengalaman masa lalu pada sesuatu yang individu tersebut hubungkan dengan hal yang terjadi sekarang.
5.  Expectations
Ekspektasi bisa mengubah persepsi individu dimana individu tersebut bisa melihat apa yang mereka harapkan dari apa yang terjadi sekarang.

    D.  Proses Persepsi
Prose terjadinya persepsi meliputi :
1)     Proses Fisis
Dimana objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera.
2)     Proses Fisiologis
Stimulus yang diterima alat indera kemudian dilanjutkan oleh saraf sensoris ke otak.
3)     Proses Psikologis
Terjadi proses pengolahan otak, sehingga individu menyadari tentang apa yang ia terima dengan alat indera sebagai suatu akibat dari stimulus yang diterima. 

   E.  Peran Ekspektasi pada Persepsi
Zeithaml dan Bitner (1996 : 77) menyatakan terdapat dua jenis ekspektasi, yaitu :
1. Desired service ialah ekspektasi konsumen dimana konsumen menginginkan mendaptkan pelayanan yang kualitasnya tinggi dan sesuai atau lebih baik dengan apa yang diharapkan pada awalnya.
2. Adequate service ialah ekspektasi yang timbul karena konsumen yang sadar bahwa karena alasan tertentu desired service mungkin saja tidak dapat tercapi, sehingga konsumen menurunkan harapannya akan suatu kualitas pelayanan ke level yang lebih rendah, namun masih berada pada area yang dapat ditoleransi.
Area pelayanan yang dapat ditoleransi disebut sebagai zone of tolerance, dimana pada area ini konsumen masih dapat menerima pelayanan yang kurang sesuai dengan apa yang diharapkan(desired service) apabila pelayanan yang diberikan tidak lebih rendah daripada adequate service.

    F.  Semiotis
Charles S.Peirce, penemu modern semiotics, mendefinisikan semiosis sebagai hubungan antara tanda, objek, dan makna.
-Orang yang menginterpretasikan tanda disebut interpreter.
-Gambaran objek yang dibentuk interpreter dari sebuah tanda disebut interpretant.
Pengertian Semiotics lebih jelasnya adalah pembahasan dari tanda penawaran itu satu keterangan dari bagaimana orang-orang mengekstrak arti dari perkataan, bunyi dan gambar. Satu pemahaman dari semiotics menolong satu perancang untuk menanamkan pekerjaan dengan referensi yang memperbolehkan mereka untuk mengomunikasikan beberapa lapisan dari keterangan ke satu pembaca.

    G.  Inferensi Perseptual
Perseptual adalah kemampuan memahami dan menginterpresentasikan informasi sensori atau kemampuan intelek untuk mencarikan makna yang diterima oleh panca indera.
Inferensi adalah tindakan atau proses yang berasal kesimpulan logis dari premis-premis yang diketahui atau dianggap benar
Jadi Inferensi perceptual adalah tindakan akhir yang sesuai dengan kebenaran informasi yang kita peroleh dari panca indera.

    H.  Implikasi Pemasaran dari Inferensi Perseptual
• Konsumen cenderung membentuk citra terhadap merek, toko, dan perusahaan didasarkan pada inferensi mereka yg diperoleh dr stimuli pemasaran & lingkungan.
• Citra : total persepsi trhdp suatu objek, yg dibentuk dgn memproses informasi dr berbagai sumber setiap waktu.
• Pemasar harus secara konstan mencoba mempengaruhi citra konsumen.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar