A.
Stimuli
Pemasaran dan Persepsi Konsumen
Stimuli
pemasaran adalah semua
bentuk komunikasi atau stimuli fisik yang
dimaksudkan untuk
mempengaruhi konsumen. Produk dan unsur-unsurnya, yakni
kemasan, isi, ciri-ciri fisik
produk merupakan stimuli primer (intrinsik). Komunikasi
yang dirancang untuk
mempengaruhi perilaku konsumen disebut stimuli sekunder
(ekstrinsik), baik dalam
bentuk kata-kata, gambar, dan pencitraan atau dalam bentuk
stimuli lain yang berkaitan
dengan produk, misalnya harga, display toko, dan efek
wiraniaga.
Sedangkan Persepsi dalam arti sempit ialah
pengelihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti
luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau
mengartikan sesuatu (Sobur, 2005: 445). Jadi Persepsi konsumen adalah proses dimana
seseorang mengorganisir dan mengartikan kesan dari panca indera dalam tujuan
untuk memberi arti dalam lingkungan mereka (Robbins, 1998)
Persepsi
konsumen ada 2 macam yaitu :
1. Persepsi yang disadari (Supraliminal)
2. Persepsi yang dibawah sadar (Subliminal)
1. Persepsi yang disadari (Supraliminal)
2. Persepsi yang dibawah sadar (Subliminal)
B. Karakteristik
Stimulus yang mempengaruhi Persepsi
1. Unsur
Indrawi, terdiri dari
warna, bau, rasa, bunyi dan raba
Warna: memiliki konotasi indrawi yang penting.
Satu penelitian menguji
satu merek deodorant roll-on
yang dikemas dalam tiga tabung dengan warna yang
berbeda. Kebanyakan konsumen
yang dijadikan responden menyimpulakn produk
berwarna tertentu cepat
mengering dan efektif, produk kedua dengan warna yang
berbeda memiliki aroma yang
kuat, produk yang ketiga dengan warna yang lain
tidak efektif dan menimbulkan
iritasi. Ini terjadi karena faktor perbedaan warna.
Rasa:
dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap merek. Asosiasi kuat
dengan sebuah merek yang
menancap dalam benak
konsumen ternyata jauh
melebihi faktor rasa.
Bau:
terutama menjadi penting bagi produk-produk kosmetik dan
makanan. Sebuah penelitian dilakukan
dengan memberikan aroma yang berbeda
pada kertas tisu muka yang
identik. Hasilnya, konsumen mempersepsikan satu
tisu lebih elegan dan mahal
sementara tisu yang lain lebih cocok untuk dipakai
didapur.
Bunyi: merupakan stimulus indrawi yang penting. Beberapa iklan
produk
untuk kalangan menengah
kebawah di Indonesia diberikan back-sound musik
dangdut, sementara itu untuk
produk yang ditujukan untuk kalangan atas diiringi
klasik. Namun demikian
pemasar harus hati-hati dan melakukan test
terlebih dahulu untuk
memastikan jenis musik tertentu memang dapat
menciptakan asosiasi positif
terhadap merek.
Raba:
sentuhan terhadap produk-produk tertentu juga dapat
mempengaruhi persepsi
konsumen. Misalnya untuk produk kertas, atribut yang
diinginkan konsumen adalah
kehalusan. Konsumen biasa menilai kualitas produk
tekstil, pakaian, karpet,
furnitur dengan merabanya. Kehalusan mengindikasikan
kualitas.
2.
Unsur Struktural
Sejumlah temuan tentang
elemen struktural yang kemudian diterapkan
dalam iklan cetak telah
banyak diterbitkan dalam bentuk penelitian. Misalnya:
o Makin besar ukuran iklan,
makin besar kemungkinannya diperhatikan.
o Posisi 10 halaman pertama
majalah atau bagian atas halaman cetak lebih
menarik perhatian.
o Kontras misalnya, gambar
produk dengan latar belakang putih- cenderung
lebih menarik perhatian
o Kebaruan juga mampu manarik
perhatian
C.
Karakteristik
Konsumen yang mempengaruhi Persepsi
Menurut Robbins (1998)
persepsi dapat dipengaruhi oleh karakter seseorang konsumen. Karakter tersebut
dipengaruhi oleh :
1. Attitudes
Dua individu yang sama,
tetapi mengartikan sesuatu yang dilihat itu berbeda satu dengan yang lain.
2. Motives
Kebutuhan yang tidak
terpuaskan yang mendorong individu dan mungkin memiliki pengaruh yang kuat
terhadap persepsi mereka.
3. Interests
Fokus dari perhatian kita
sepertinya dipengaruhi oleh minat kita, karena minat seseorang berbeda satu
dengan yang lain. Apa yang diperhatikan oleh seseorang dalam suatu situasi bisa
berbeda satu dengan yang lain. Apa yang diperhatikan seseorang dalam suatu
situasi bisa berbeda dari apa yang dirasakan oleh orang lain.
4. Experiences
Fokus dari karakter individu
yang berhubungan dengan pengalaman masa lalu seperti minat atau interest
individu. Seseorang individu merasakan pengalaman masa lalu pada sesuatu yang
individu tersebut hubungkan dengan hal yang terjadi sekarang.
5. Expectations
Ekspektasi bisa mengubah
persepsi individu dimana individu tersebut bisa melihat apa yang mereka
harapkan dari apa yang terjadi sekarang.
D.
Proses
Persepsi
Prose terjadinya persepsi
meliputi :
1) Proses
Fisis
Dimana objek menimbulkan
stimulus, dan stimulus mengenai alat indera.
2) Proses
Fisiologis
Stimulus yang diterima alat
indera kemudian dilanjutkan oleh saraf sensoris ke otak.
3) Proses
Psikologis
Terjadi proses pengolahan
otak, sehingga individu menyadari tentang apa yang ia terima dengan alat indera
sebagai suatu akibat dari stimulus yang diterima.
E.
Peran Ekspektasi pada
Persepsi
Zeithaml dan Bitner (1996 :
77) menyatakan terdapat dua jenis ekspektasi, yaitu :
1. Desired service ialah ekspektasi konsumen dimana konsumen menginginkan mendaptkan pelayanan yang kualitasnya tinggi dan sesuai atau lebih baik dengan apa yang diharapkan pada awalnya.
2. Adequate service ialah ekspektasi yang timbul karena konsumen yang sadar bahwa karena alasan tertentu desired service mungkin saja tidak dapat tercapi, sehingga konsumen menurunkan harapannya akan suatu kualitas pelayanan ke level yang lebih rendah, namun masih berada pada area yang dapat ditoleransi.
Area pelayanan yang dapat ditoleransi disebut sebagai zone of tolerance, dimana pada area ini konsumen masih dapat menerima pelayanan yang kurang sesuai dengan apa yang diharapkan(desired service) apabila pelayanan yang diberikan tidak lebih rendah daripada adequate service.
1. Desired service ialah ekspektasi konsumen dimana konsumen menginginkan mendaptkan pelayanan yang kualitasnya tinggi dan sesuai atau lebih baik dengan apa yang diharapkan pada awalnya.
2. Adequate service ialah ekspektasi yang timbul karena konsumen yang sadar bahwa karena alasan tertentu desired service mungkin saja tidak dapat tercapi, sehingga konsumen menurunkan harapannya akan suatu kualitas pelayanan ke level yang lebih rendah, namun masih berada pada area yang dapat ditoleransi.
Area pelayanan yang dapat ditoleransi disebut sebagai zone of tolerance, dimana pada area ini konsumen masih dapat menerima pelayanan yang kurang sesuai dengan apa yang diharapkan(desired service) apabila pelayanan yang diberikan tidak lebih rendah daripada adequate service.
F.
Semiotis
Charles S.Peirce, penemu
modern semiotics, mendefinisikan semiosis sebagai hubungan antara tanda, objek,
dan makna.
-Orang yang menginterpretasikan
tanda disebut interpreter.
-Gambaran objek yang dibentuk
interpreter dari sebuah tanda disebut interpretant.
Pengertian Semiotics lebih
jelasnya adalah pembahasan dari tanda penawaran itu satu keterangan dari
bagaimana orang-orang mengekstrak arti dari perkataan, bunyi dan gambar. Satu
pemahaman dari semiotics menolong satu perancang untuk menanamkan pekerjaan
dengan referensi yang memperbolehkan mereka untuk mengomunikasikan beberapa
lapisan dari keterangan ke satu pembaca.
G.
Inferensi Perseptual
Perseptual
adalah kemampuan memahami dan menginterpresentasikan informasi sensori atau
kemampuan intelek untuk mencarikan makna yang diterima oleh panca indera.
Inferensi adalah tindakan
atau proses yang berasal kesimpulan logis dari premis-premis yang diketahui
atau dianggap benar
Jadi Inferensi perceptual adalah
tindakan akhir yang sesuai dengan kebenaran informasi yang kita peroleh dari
panca indera.
H.
Implikasi
Pemasaran dari Inferensi Perseptual
• Konsumen cenderung membentuk citra terhadap merek, toko, dan perusahaan didasarkan pada inferensi mereka yg diperoleh dr stimuli pemasaran & lingkungan.
• Citra : total persepsi trhdp suatu objek, yg dibentuk dgn memproses informasi dr berbagai sumber setiap waktu.
• Pemasar harus secara konstan mencoba mempengaruhi citra konsumen.
• Konsumen cenderung membentuk citra terhadap merek, toko, dan perusahaan didasarkan pada inferensi mereka yg diperoleh dr stimuli pemasaran & lingkungan.
• Citra : total persepsi trhdp suatu objek, yg dibentuk dgn memproses informasi dr berbagai sumber setiap waktu.
• Pemasar harus secara konstan mencoba mempengaruhi citra konsumen.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar