A. Motivasi
Motivasi menurut
American Encyclopedia adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok
pertentangan) dalam diri sesoerang yang membangkitkan topangan dan tindakan.
Motivasi meliputi faKtor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat
diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.
Dengan demikian
motivasi dapat diartikan sebagai pemberi daya penggerak yang menciptakan
kegairahan seseorang agar mereka mau bekerja sama,bekerja efektif dan
terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan.
Motivasi konsumen adalah keadaan di
dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Dengan adanya motivasi pada diri
seseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan
untuk mencapai sasaran kepuasan. Jadi motivasi adalah proses untuk mempengaruhi
seseorang agar melakukan sesuatu yang diinginkan.
Motivasi konsumen yang
dilakukan oleh produsen sangat erat sekali berhubungan dengan kepuasan
konsumen. Untuk itu perusahaan selalu berusaha untuk membangun kepuasan
konsumen dengan berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks perilaku konsumen
mempunyai peranan penting karena motivasi timbul karena adanya kebutuhan yang
belum terpenuhi dan tujuan yang ingin dicapai.kebutuhan menunjukkan kekurangan
yang dialami seseorang pada suatu waktu tertentu. Kebutuhan dipandang sebagai
penggerak atau pembangkit perilaku. Artinya jika kebutuhan akibat kekurangan
itu muncul, maka individu lebih peka terhadap usaha motivasi para konsumen.
B. Dinamika Proses
Motivasi
Proses motivasi :
1. Tujuan
: Perusahaan harus bias menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai,
baru kemudian konsumen dimotivasi ke arah itu.
2. Mengetahui
kepentingan : Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan konsumen tidak hanya
dilihat dari kepentingan perusahaan semata
3. Komunikasi efektif
: Melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar konsumen dapat
mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa mereka dapatkan.
4. Integrasi tujuan : Proses
motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan
konsumen. Tujuan perusahaan adalah untuk mencari laba serta perluasan pasar.
Tujuan individu konasumen adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan, kedua
kepentingan di atas harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian
motivasi.
5. Fasilitas :
Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan barang dan jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan.
C. Tujuan Motivasi
Konsumen
Tujuan motivasi
konsumen :
1. Meningkatkan
kepuasan
2. Mempertahankan
loyalitas
3. Efisiensi
4. Efektivitas
5. Menciptakan suatu
hubungan yang harmonis antara produsen atau penjual dengan pembeli
atau konsumen
D. Asas Motivasi
Berikut dibawah ini
asas-asas yang mendasari motivasi antara lain;
1. Asas
mengikutsertakan, artinya mengajak bawahan atau karyawan untuk berpartisipasi
dan memberikan kesempatan bertanya dan mengajukan pendapat, dalam pengambilan
suatu keputusan.
2. Asas komunikasi,
yaitu menginformasikan tujuan dan kendala-kendala dalam suatu proses dengan
jelas dan akurat.
3. Asas pengakuan,
yaitu memberikan penghargaan, pujian dan pengakuaan yang tepat kepada bawahan
yang berprestasi.
4. Asas wewenang yang
didelegasikan, yaitu memberikan kewenangan, dan kepercayaan diri pada bawahan,
bahwa dengan kemampuan dan kreatifitasnya ia mampu mengerjakan.
5. Asas adil dan
layak, artinya jenis motivasi yang diberikan harus berdasarkan atas keadilan
dan kelayakan terhadap semua karyawan.
6. Asas perhatian
timbal balik, artinya bawahan yang berhasil mengerjakan tugas dengan baik, maka
pimpinan harus bersedia memberikan alat dan jenis motivasi.
E. Kebutuhan dan
Tujuan Dalam Konteks Perilaku Konsumen
Kebutuhan konsumen
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Fisiologis:
Dasar-dasar kelangsungan hidup, termasuk rasa lapar, haus dan kebutuhan hidup
lainnya.
2. Keamanan: Berkenaan
dengan kelangsungan hidup fisik dan keamanan
3. Afiliasi dan
pemilikan : Kebutuhan untuk diterima oleh orang lain, menjadi orang penting
bagi mereka.
4. Prestasi: Keinginan
dasar akan keberhasilan dalam memenuhi tujuan pribadi
5. Kekuasaaan:
Keinginan untuk mendapat kendali atas nasib sendiri dan juga nasib orang lain
6. Ekspresi diri:
Kebutuhan mengembangkan kebebasan dalam ekspresi diri dipandang penting oleh
orang lain.
7. Urutan dan
pengertian: Keinginan untuk mencapai aktualisasi diri melalui pengetahuan,
pengertian, sistematisasi dan pembangunan system lain.
8. Pencarian variasi:
Pemeliharaan tingkat kegairahan fisiologis dan stimulasi yang dipilih kerap
diekspresikan sebagai pencarian variasi
9. Atribusi
sebab-akibat : Estimasi atau atribusi sebab-akibat dari kejadian dan tindakan.
F. Klasifikasi Motif
§
Motif Primer
dan Motif Sekunder
Pengklasifikasian
motif menjadi motif primer dan motif sekunder di dasarkan pada latar belakang
perkembangan motif. Suatu motif di sebut motif primer bila di latar
belakangi oleh sebuah proses di dalam tubuh. Dengan kata lain, motif primer itu
tergantung pada keadaan organic individu. Yang termasuk pada golongan primer
adalah motif lapar, haus, seks, bernafas, istirahat. Motif sekunder adalah
semua motif yang tidak berlangsung pada keadaan organisme individu.
§ Motif Intrinsik dan ekstrinsik
Motif intrinsik yaitu
motif-motif yang dapat berfungsi tanpa harus dirangsang dari luar. Motif
ekstrinsik yaitu motif yang berfungsi karena perangsang dari luar. misalnya,
seseorang melakukan sesuatu karena untuk memenangkan hadiah yang khusus
ditawarkan untuk perilaku tersebut.
§
Motif disadari
dan motif tidak disadari
Motif disadari yaitu
Motif yang menggerakkan seseorang untuk bertingkah laku secara sadar. Sedangkan
motif tidak disadari yaitu Motif yang menggerakkan individu untuk bertingkah
berlaku di luar kesadaranya.
§
Motif tunggal
dan Motif Bergabung
Berdasarkan banyaknya
motif yang bekerja di belakang tingkah laku manusia, motif dapat kita bagi
menjadi motif tunggal dan motif bergabung.
Motif
kegiatan-kegiatan kita bisa merupaan motif tunggal ataupun motif bergabung.
§ Motif Mendekat dan Motif Menjauh
Suatu motif disebut
motif mendekat bila reaksi terhadap stimulus yang datang bersifat mendekati
stimulus; sedangkan motif menjauh terjadi bila respon terhadap stimulus yang
datang bersifat menghindari atau menjauhi stimulus yang datang.
Stimulus menimbulkan
respon mendekat disebut stimulus positif, sedangkan yang menimbulkan respon
menjauh disebut respon negatif.
§ Motif Biogenetis, Sosiogenetis, Dan teogenetis
Motif biogenetis
yaitu motif yang berkembang pada diri seseorang dan berasal dari organismenya
sebagai makhluk biologis.
Motif Sosiogenetis
yaitu motif-motif yang dipelajari orang dan berasal dari lingkungan kebudayaan
tempat orang itu berada dan berkembang
Motif teogenetis
yaitu Motif yang berasal dari interaksi antara manusia dan tuhan.
G. Metode dan
Kebutuhan Pemberiaan Motivasi
a. Metode Langsung (
Direct Motivation ). Metode atau cara yang digunakan perusahaan dalam pemberian
motivasi terdiri atas : Motivasi langsung adalah motivasi yang diberikan secara
langsung kepada setiap konsumen untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Hal
ini sifatnya khusus, seperti bonus, tunjangan, penghargaan terhadap pelanggan
dan lain-lain.
b. Metode tidak
langsung ( indirect motivation ). Metode tidak langsung adalah motivasi yang
diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang
gairah konsumen untuk melakukan pembelian. Seperti pelayanan memuaskan,
kualitas barang ditingkatkan dan lain sebagainya. Sedangkan bentuk motivasi
yang diberikan oileh perusahaan dapat dalam bentuk insentif positif maupun
insentif negative.
H. Hierarki Kebutuhan
Moslow
Tingkatan Piramid yang
berisikan dari paling bawah Kebutuhan Fisiologis, Kebutuhan Rasa Aman dan
Perlindungan, Kebutuhan Rasa Cinta, Kebutuhan Harga Diri dan Kebutuhan
Aktualisasi Diri. semuanya berada seperti tingkatan piramid dimana Kebutuhan
Fisiologis berada dipaling dasar dan Kebutuhan Aktualisasi berada di paling
atas.
I. Teori-Teori
Kebutuhan
Maslow telah membentuk
sebuah hirarki dari lima tingkat kebutuhan dasar. Di luar kebutuhan tersebut,
kebutuhan tingkat yang lebih tinggi ada. Ini termasuk kebutuhan untuk memahami,
apresiasi estetik dan spiritual kebutuhan murni. Dalam tingkat dari lima kebutuhan
dasar, orang tidak merasa perlu kedua hingga tuntutan pertama telah puas,
maupun ketiga sampai kedua telah puas, dan sebagainya. Kebutuhan dasar Maslow
adalah sebagai berikut:
Teori Kebutuhan Maslow
a. Kebutuhan Fisiologis
Ini adalah kebutuhan
biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh
relatif konstan. Mereka adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang tidak
diberi semua kebutuhan, fisiologis yang akan datang pertama dalam pencarian
seseorang untuk kepuasan.
b. Kebutuhan Keamanan
Ketika semua kebutuhan
fisiologis puas dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan
keamanan dapat menjadi aktif. Orang dewasa memiliki sedikit kesadaran keamanan
mereka kebutuhan kecuali pada saat darurat atau periode disorganisasi dalam
struktur sosial (seperti kerusuhan luas). Anak-anak sering menampilkan
tanda-tanda rasa tidak aman dan perlu aman.
c. Kebutuhan Cinta, Sayang dan
Kepemilikan
Ketika kebutuhan untuk
keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya kebutuhan untuk
cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang
mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan
kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.
d. Kebutuhan
Penghargaan
Ketika tiga kelas
pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan. Ini
melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan
dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat
tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain. Ketika kebutuhan ini
terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia.
Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak
berharga.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Ketika semua kebutuhan
di atas terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri
diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk
menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan.” “Seorang
musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair harus menulis.”
Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda kegelisahan. Orang
itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya, gelisah. Jika seseorang
lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau kurang harga diri, sangat
mudah untuk mengetahui apa orang itu gelisah tentang. Hal ini tidak selalu
jelas apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk aktualisasi diri.
Teori Kebutuhan
McClelland
Teori kebutuhan
McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan teman-temannya. Teori
kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai
berikut:
1.
Kebutuhan berprestasi:
dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.
2.
Kebutuhan berkuasa:
kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga
mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
3.
Kebutuhan berafiliasi:
keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.
Teori Kebutuhan ERG
Theory Alderfer
Clayton Alderfer
mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan
keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth).
Teori ini sedikit berbeda dengan teori Maslow. Disini Alfeder mengemukakan
bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka
manusia akan kembali pada gerak yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari
waktu ke waktu dan dari situasi ke situasi.
J. Kelebihan dan
Kekurangan Teori Motivasi
Kelebihan antara teori
hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, teori tiga kebutuhan dari Atkinson dan
David McClelland, teoti dua factor dari Frederich Herzberg :
Teori hierarki
kebutuhan dari Abraham Maslow :
1. Teori hierarki
kebutuhan Maslow telah memperoleh pengakuan luas, terutama pada para manajer
aktif. Karena teori ini berdasarkan logika yang intuitif dan mudah dipahami.
2. Teori ini
memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu jamak (material dan
nonmaterial) dan bobotnya bertingkat-tingkat pula.
3. Manajer mengetahui
bahwa seseorang berperilaku atau bekerja adalah untuk dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan (material dan nonmaterial) yang akan memberikan kepuasaan
baginya.
4. Kebutuhan manusia
itu berjenjang sesuai dengan kedudukan atau sosial ekonominya. Seseorang yang
berkedudukan rendah (sosial ekonomi lemah)cenderung dimotivasi oleh material,
sedang orang yang berkedudukan tinggi cenderung dimotivasi oleh nonmaterial.
5. Manajer akan lebih
mudah memberikan alat motivasi yang paling sesuai untuk merangsang semangat
bekerja bawahannya.
Kelebihan teori
motivasi prestasi dari Atkinson dan David McClelland:
1. Adanya riset yang
ekstensif dalam teori ini sehingga besar kemungkinana ketepatannya dalam
keberhasilan penerapan teori motivasi ini di dunia kerja.
2. Dalam teori ini
diterapkan pelatih berlaku efektif dalam mengajar individu – individu untuk
berpikir dari segi prestasi, menang dan sukses, kemudian membantu mereka untuk
belajar cara bertindak dalam cara yang berprestasi tinggi dengan lebih menyukai
situasi dimana mereka mempunyai tanggung jawab pribadi. Sehingga individu dapat
termotivator.
Kelebihan teori dua
faktor yang dikemukakan Frederick Herzberg :
1. Teori Herzberg
telah dibaca secara luas dan hanya sedikit manajer yang tidak familiar dengan
rekomendasi – rekomendasinya..
2. Banyak penerapan
dari teori Herzberg yang berhasil.
3. Penelitian yang
dilakukan Herzberg banyak dikembangkan dan berhasil.
4. Dalam teori
Herzberg sangat benar – benar memperhatikan karyawan sehingga dapat diketahui
dengan benar kondisi karyawan.
Kelemahan dari antara
teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, teori tiga kebutuhan dari
Atkinson dan David McClelland, teori dua factor dari Frederich Herzberg :
Kelemahan teori
kebutuhan dari Abraham Maslow :
1. Secara umum, riset
tidak mensahihkn teori Maslow. Maslow tidak memberikan pembenaran (subtansiasi)
empiris, sementara beberapa studi yang berusaha mensahihkan teori itu tidak
mendukung teori itu.
2. Menurut teori ini
kebutuhan manusia itu adalah bertingkat-tingkat atau hierarkis, tetapi dalam
kenyataannya manusia menginginkan tercapai sekaligus dan kebutuhan itu
merupakan siklus, seperti lapar-makan-lapar lagi-makan lagi dan seterusnya.
Kelemahan teori
motivasi prestasi yang dikemukakan oleh Atkinson dan David McClelland :
1. Motivasi hanya
didorong oleh kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang terlibat, harapan
keberhasilannya, dan nilai insentif yang terlekat pada tujuan saja.
2. Terkadang pendektan
antara atasan dan bawahan tidak berjalan secara efektif.
Kelemahan dari teori
dua factor oleh Frederick Herzberg :
1. Prosedur yang
digunakan Herzberg terbatasi oleh metodologinya. Bila semuanya berlangsung
baik, orang cenderung menganggap itu berkat diri mereka. Sebaliknya, mereka
menyalahkan lingkungan luar jika terjadi kegagalan.
2. Keandalan
metodologi Herzberg dipertanyakan. Karena penilai harus melakukan penafsiran,
mungkin mereka dapat mencemari penemuan dengan menafsirkanrespon tertentu
dengan cara tertentu namun di sisi lain memperlakukan respon lain dengan cara
yang berbeda.
3. Tidak digunakannya
ukuran total kepuasan apapun. Dengan kata lain, seseorang dapat tidak menyukai
bagian dari pekerjaannya, masih berpikir bagwa pekerjaan itu dapat diterimanya.
4. Teori itu tidak
konsisten ddengan riset sebelumnya. Teori dua factor mengabaikan variable –
variable situasi.
5. Herzberg
mengasumsikan hubungan antara kepuasan dan produktivitas. Tetapi, metodologi
riset yang dia gunakan hanya memandang ke kepuasan, bukan produktivitas. Untuk
membuat agar riset semacam itu relevan, kita harus mengasumsikan hubungan yang
kuat antara kepuasan dan produkyivitas.
K. Riset atau
Penelitian Motivasi
Motivasi di balik
perilaku manusia awalnya lebih dipahami sebagai insting dan dorongan dari
dalam, yang pada dasarnya merupakan proses fisiologis yang ada sejak bayi.
Keinginan ini lebih merupakan “drive” yang terkait dengan pemenuhan
kebutuhan yang dipicu rasa lapar, haus, perlindungan dan dorongan seksual.
Motivasi ini pada dasarnya bersifat negatif dan diperlukan agar bisa bertahan
dari bahaya atau keadaan yang tak menyenangkan.
Contoh : Merokok jadi
pelarian dari tugas berat atau tak menyenangkan, nyaris seperti anak kecil yang
suka melamun karena kebanyakan dijejali tugas-tugas PR. Merokok juga
merupakan hadiah pada diri sendiri, akan lebih menyenangkan kalau sering
dilakukan. Merokok di awal hari mengantisipasi anugerah yang bakal datang,
sementara merokok di malam hari menutup hari yang panjang. Rokok adalah jejak
waktu modern yang menandai berjalannya waktu, baik di rumah maupun di
kantor. Bisa juga untuk meredam ketidaksabaran, merokok membuat waktu
berlari lebih cepat dan itulah mengapa orang merokok saat menunggu di stasiun,
saat seorang suami menunggu istrinya melahirkan atau seseorang membunuh waktu
di balik kerangkeng di penjara. Merokok memberi kenikmatan oral sensual.
Rokok juga bisa berfungsi sosial sebagai teman, juga menjadi sarana percakapan
dengan diri sendiri. Rokok menegaskan kepribadian sambil menunjukkan
hubungan dekat dengan sesama perokok. Kotak rokok, misalnya, menunjukkan
jarak dan individualitas. Banyak perokok suka mengamati gulungan asap rokoknya
yang kadang membentuk pola-pola di udara, membawa serta rasa cemas dan
kekecewaan mereka….Itulah kutipan contoh hasil penelitian motivasi konsumen di
balik perilaku merokok.
L. Keterlibatan
Keterlibatan adalah
tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan dan atau minat yang dibangkitkan
oleh stimulus di dalam situasi spesifik hingga jangkauan kehadirannya, konsumen
bertindak dengan sengaja untuk meminimumkan resiko dan mamaksimumkan manfaat
yang diperoleh dari pembelian dan pemakaian.
Keterlibatan mengacu
pada persepsi konsumen tentang pentingnya arau relevansi personal suatu objek,
kejadian, atau aktivitas. Konsumen yang melihat bahwa produk yang memiliki
konsekuensi relevan secara pribadi dikatakan telibat dengan produk dan memiliki
hubungan dengan produk tersebut.
M. Fokus Keterlibatan
Beberapa konsumen
berniat dengan kegiatan yang berkaitan dengan pemasaran seperti mengumpulkan
kupon diskon, belanja pakaian, mencari harga terendah, atau tawar menawar
dengan penjual. Adalah penting bahwa pemasar dengan jelas mengidentifikasikan
focus keterlibatan konsumen. Pemasar perlu mengetahui dengan cepat apa yang
disebut sebagai relevan secara pribadi oleh konsumen : produk / merek, objek,
perilaku, kejadian, situasi, lingkungan, atau beberapa bahkan semua hal diatas.
Karena sebagian besar pemasar tertarik dengan keterlibatan konsumen dengan
produk dan merek.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Keterlibatan:
• Relevansi – Pribadi
Intrinsik Mengacu pada pengetahuan arti akhir konsumen yang disimpan dalam
ingatan. Konsumen mendapatkan pengetahuan arti-akhir ini melalui pengalaman
masa lalu mereka terhadap suatu produk. Pada saat menggunakan suatu produk,
konsumen belajar bahwa cirri produk tertentu memilikii konsekuensi yang dapat
membantu mencapai tujuan dan nilai yang penting.
• Relevansi Pribadi
Situasional Ditentukan oleh aspek lingkungan fisik dan social yang ada
disekitar kita yang dengan segera mengaktifkan konsekuensi dan nilai penting,
sehingga membuat produk dan merek yang terlihat secara pribadi dan relevan.
N. Dasar Arti Akhir
Bagi Keterlibatan
Rantai arti akhir
dapat menolong pemasar memahami keterlibatan produk konsumen karena dapat
memperlihatkan bagaimana pengetahuan tentang ciri produk dihubungkan dengan
pengetahuan tentang diri (Peter & Olson, 1996)
O. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Keterlibatan
§
Relevansi – Pribadi
Intrinsik Mengacu pada pengetahuan arti akhir konsumen yang disimpan dalam
ingatan. Konsumen mendapatkan pengetahuan arti-akhir ini melalui pengalaman
masa lalu mereka terhadap suatu produk.
§
Relevansi Pribadi
Situasional Ditentukan oleh aspek lingkungan fisik dan social yang ada
disekitar kita yang dengan segera mengaktifkan konsekuensi dan nilai penting,
sehingga membuat produk dan merek yang terlihat secara pribadi dan relevan.
P. Beberapa Faktor
Anteseden Dari Keterlibatan
§
Faktor-faktor
pribadi, Faktor pribadi paling kuat bila produk atau jasa dipandang
sebagai citra diri yang dapat mempertinggi.
§
Faktor produk , Produk
sebenarnya tidak menimbulkan keterlibatan dalam dan dari diri sendiri, tetapi
cara konsumen merespons terhadap produk itulah yang akan menetukan tingkat
keterlibatan mereka. Secara umum keterlibatan lebih besar untuk produk yang memenuhi
kebutuhan dan nilai yang penting. Keterlibatan dapat meningkat karena
alternatif pilihan dipandang secara lebih khusus di dalam penyajian mereka.
§
Faktor situasi
Keterlibatan situasi operasional atas dasar temporer dan dapat memudar segera
sesudah hasil pembelian dipecahkan
Q. Bentuk dan
Keterlibatan dan Hasil
Konsumen juga dapat
terlibat dengan produk atau merek. Mereka lebih melihat perbedaan dalam sifat
dari berbagai produk atau merek dan hasil yang terlihat adalah loyalitas yang
lebih besar ketika preferensi didasarkan atas keterlibatan yang dirasakan
tinggi.
R. Mengukur Keterlibatan
1. Pentingnya
konsekuensi negative adalah butir skala mengevaluasi baik kepentingan produk
maupun risiko konsekuensi negative yang disadari.
2. Probabilitas
subjektif dari kesalahan pembelian adalah risiko membuat pilihan yang buruk.
3. Nilai kesenangan
adalah nilai hedonic dari pembelian dan pemakaian.
4. Nilai tanda adalah
jangkauan dimana pembelian dan pemakaian membuat pernyataan sosial mengenai
orang bersangkutan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar