Globalisasi adalah
keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia
melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan
bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses
di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,
bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara
Dalam banyak hal, globalisasi
mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga
kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan
istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau
batas-batas negara.
Ketika Pancasila dianggap
sebagai dasar berbangsa dan bernegara di Indonesia, timbul sebuah pertanyaan.
Apakah Pancasila saat ini masih relevan diterapkan di Indonesia?
Pertanyaan ini muncul ketika
generasi muda terjebak dalam paradigma modernisasi Barat sehingga nilai-nilai
yang dibangun oleh Founding Fathers dalam Pancasila sering dinafikan. Perlu ada
penyegaran kembali dalam diskursus Pancasila sebagai sebuah nilai untuk
menjawab tantangan bangsa saat ini.Terlebih, berbagai konflik horizontal
antarpemeluk agama maupun antarkelompok masyarakat membuat urgensi pembahasan
kembali Pancasila menjadi sangat penting untuk didiskusikan.
Dinamika globalisasi yang
berjalan cepat mengakibatkan batas daerah maupunNegara melemah. Akibat dari
arus yang deras ini muncul hubungan secara umum antara manusia dan bangsa.
Hubungan yang tanpa batas ini mengakibatkan nilai kemanusiaan yang
dimiliki seseorang akan terpengaruh oleh paham atau pola pikir orang lain.
Untuk mangatasi dampak-dampak
negative akibat globalisasi, Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar Negara
harus tetap menjadi pijakan dalam bersikap. Karena pancasila dijadikan sebagai
dasar Negara maka memiliki posisi yang abadi dalam jiwa bangsa Indonesia.
Pancasila bertugas menyaring segala pengaruh yang datang dari luar
Bangsa Indonesia harus memilah mana yang baik dan mana yang buruk dari pengaruh
globalisasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila, menurut Syahrir, merupakan
sebuah ide dasar pembentukan masa depan negara.Sebab itu,Pancasila tidak akan
berbenturan dengan globalisasi maupun modernisasi. Nilai yang berbenturan
dengan Pancasila adalah budaya kekerasan, dan budaya westernisasi
(kebarat-baratan).Kedua budaya tersebut merupakan penghalang bagi modernisasi
yang dicita-citakan para Founding Father negeri ini.
Jika globalisasi dijadikan
sebagai alasan dari hancurnya nilainilai luhur bangsa, sebaliknya globalisasi
yang didasarkan pada nilai Pancasila justru memperkuat jati diri bangsa.
Globalisasi bukan semata-mata menelan budaya Barat secara mentah-mentah.
Sebaliknya, globalisasi yang berarti hilangnya batas-batas antarnegara dapat
dijadikan ajang promosi budaya luhur bangsa Indonesia.
Sebagai contoh argumen di atas,
profesor-profesor di Harvard dan Yale University sering merujuk Indonesia dalam
studi tentang konsep masyarakat majemuk yang toleran. Hal tersebut menjadi
bukti bahwa Indonesia dengan falsafah dasar Pancasila mampu menjadi inspirasi
dunia dalam mengembangkan masyarakat global yang plural,namun memiliki sikap
toleransi yang tinggi.
Memaknai Pancasila sebagai
dasar negara dapat membuat generasi muda menjadi lebih memiliki percaya diri
ketika berkompetisi di tingkat global.Pancasila bukan sekadar simbol pemersatu.Ia
esensi dari kebersamaan dan keberagaman yang ada di Indonesia.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
http://Kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar