Jumat, 21 Maret 2014
Konsep Penalaran Ilmiah dalam kaitannya dengan Penulisan Ilmiah
Penalaran adalah Proses berpikir yang berdasarkan dari panca indra yaitu apa yang dilihat, diraba, dicium dan dirasakan oleh seseorang sehingga merangsang otak untuk berpikir dan memecahkannya dengan akal sehat sehingga menghasilkan beberapa pengertian.
Penulisan Ilmiah adalah Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ciri-ciri penulisan ilmiah
Ciri-ciri dari penulisan ilmiah antara lain adalah:
1) Isi mencerminkan hakikat ilmu pengetahuan atau objek ilmu tertentu.
2) Mengandung teori atau kerangka berpikir.
3) Terdapat metode analisis (cara mencari dan menemukan kebenaran).
4) Mengandung penalaran.
Tipe-tipe Tulisan Ilmiah
Menurut Jonathan Sarwono, (2010 : 11), pada umumnya, tulisan ilmiah dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tu;lisan ilmiah populer dan tulisan ilmiah murni.
1) Ciri-ciri dan karakteristik tulisan ilmiah populer, antara lain:
(a) Adanya pesan yang dipergunakan untuk menarik perhatian pembaca, yang dapat juga dikatakan persuasif. Hal ini disebabkan karena pada umumnya pembaca yang ditargetkan ialah umum atau bukan spesialis di bidang ahli mengenai topik bahasan yang ditulis.
(b) Isi tulisan diusahakan untuk memikat pembaca agar yang bersangkutan tetap terus membaca tulisan tersebut sampai selesai.
(c) Penulisan melakukan kontekstualisasi data hasil riset ke dalam tulisan tersebut sehingga data dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca umum.
(d) Bahasa yang dipergunakan bersifat umum dan tidak menggunakan terminologi khusus yang hanya dipahami oleh ilmuwan atau kelompok tertentu.
(e) Biasanya struktur kalimat yang dipergunakan ialah kalimat aktif.
(f) Gaya penulisan tidak baku.
(g) Umumnya, informasi dipaparkan dalam bentuk narasi.
(h) Uraian dipaparkan ke dalam bentuk umum yang dapat menarik, baik aspek intelektual pembaca maupun menyentuh emosi pembaca yang bersangkutan.
(i) Secara implisit, kadang mengandung pesan tertentu berupa keinginan penulis agar pembaca melakukan tindakan tertentu.
2) Ciri-ciri dan karakteristik tulisan ilmiah murni, antara lain:
(a) Penulis berusaha memaparkan data apa adanya secara objektif.
(b) Temuan kajian ditulis dalam bentuk sistematis, terstruktur, dan baku.
(c) Penulis banyak menggunakan bahasa dan terminologi khusus atau disebut “jargon ilmiah” yang hanya dapat dipahami oleh ilmuwan yang sama bidang ilmunya dengan pokok bahasan yang ditulis.
(d) Umumnya, menggunakan struktur kalimat pasif.
(e) Gaya penulisan yang dipakai bersifat baku.
(f) Tulisan digunakan untuk mendapatkan informasi dalam bentuk khusus yang hanya digunakan untuk menarik kemampuan intelektual pembaca.
(g) Tulisan bersifat bebas dari opini penulis.
(h) Terdapat jarak antara penulis dengan hal-hal yang dikaji.
Beberapa contoh penulisan ilmiah berdasarkan penalaran antara lain :
1. Skripsi
2. Tesis
3. Disrtasi
4. Makalah
5. Artikel
Keterkaitan antara Konsep Penalaran dan Penulisan Ilmiah
Konsep penalaran sangat berkaitan erat dengan penulisan ilmiah karena seorang penulis atau peneliti sangat memerlukan penalaran dalam melakukan penelitian dan penulisannya, mulai dari tahap pengumpulan data, membuat rumusan masalah, membuat hipotesis, pengujian hipotesis dan pemecahan masalah hingga penelitian atau penulisan itu selesai dilakukan.
Suatu karangan sesederhana apapun akan mencerminkan kualitas penalaran seseorang. Penalaran itu akan tampak dalam pola pikir penyusuan karangan itu sendiri. Penalaran dalam suatu karangan ilmiah mencakup 5 aspek. Kelima aspek tersebut adalah:
1. Aspek Keterkaitan
Aspek keterkaitan adalah hubungan antar bagian yang satu dengan yang lain dalam suatu karangan. Artinya, bagian-bagian dalam karangan ilmiah harus berkaitan satu sama lain. Pada pendahuluan misalnya, antara latar belakang masalah – rumusan masalah – tujuan – dan manfaat harus berkaitan. Rumusan masalah juga harus berkaitan dengan bagian landasan teori, harus berkaitan dengan pembahasan, dan harus berkaitan juga dengan kesimpulan.
2. Aspek Urutan
Aspek urutan adalah pola urutan tentang suatru yang harus didahulukan atau ditampilkan kemudian (dari hal yang paling mendasar ke hal yang bersifat pengembangan). Suatu karangan ilmiah harus mengikuti urutan pola pikir tertentu. Pada bagian Pendahuluan, dipaparkan dasar-dasar berpikir secara umum. Landasan teori merupakan paparan kerangka analisis yang akan dipakai untuk membahas. Baru setelah itu persoalan dibahas secara detail dan lengkap. Di akhir pembahasan disajikan kesimpulan atas pembahasan sekaligus sebagai penutup karangan ilmiah.
3. Aspek Argumentasi
Yaitu bagaimana hubungan bagian yang menyatakan fakta, analisis terhadap fakta, pembuktian suatu pernyataan, dan kesimpulan dari hal yang telah dibuktikan. Hampir sebagian besar isi karangan ilmiah menyajikan argumen-argumen mengapa masalah tersebut perlu dibahas (pendahuluan), pendapat-pendapat atau temuan-temuan dalam analisis harus memuat argumen-argumen yang lengkap dan mendalam.
4. Aspek Teknik Penyusunan
Yaitu bagaimana pola penyusunan yang dipakai, apakah digunakan secara konsisten. Karangan ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan tertentu, dan teknik ini bersifat baku dan universal. Untuk itu pemahaman terhadap teknik penyusunan karangan ilmiah merupakan syarat multak yang harus dipenuhi jika orang akan menyusun karangan ilmiah.
5. Aspek Bahasa
Yaitu bagaimana penggunaan bahasa dalam karangan tersebut? baik dan benar? Baku? Karangan ilmiah disusun dengan bahasa yang baik, benar dan ilmiah. Penggunaan bahasa yang tidak tepat justru akan mengurangi kadar keilmiahan suatu karya sastra lebih-lebih untuk karangan ilmiah akademis.
http://naufal101110.blogspot.com/2014/03/konsep-penalaran-ilmiah-dalam-kaitannya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran.
http://aryonelmessi.wordpress.com/2011/02/24/penulisan-ilmiah-2/
http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta : Grasindo.
http://jumanta.com/download/doc_download/15-pertemuan7c-proses-penalaran-ilmiah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar